Suara.com - Jumlah korban meninggal akibat wabah virus corona telah meningkat ke angka 360 orang, dengan lebih dari 7.700 lainnya terkonfirmasi terjangkit virus ini di China. Virus mematikan ini juga telah menyebar ke setidaknya 15 negara lain.
Ternyata, tak hanya virus yang menyebar di seluruh China dan sejumlah negara, tetapi juga informasi yang salah.
Banyak teori konspirasi telah muncul semenjak wabah ini menyebar—belum lagi video perihal sup kelelawar.
BBC telah melacak dari mana semua informasi ini berasal.
1. Video sup kelelawar
Sejak awal masyarakat berspekulasi di jejaring dunia maya tentang asal-usul virus corona.
Hal ini makin diperburuk dengan banyak video yang dikatakan memperlihatkan sejumlah warga China sedang mengkonsumsi kelelawar di tengah wabah mematikan di Wuhan.
Salah satu klip video itu menunjukkan seorang perempuan China tersenyum memegang seekor kelelawar yang sedang dimasak di depan kamera, sebelum menyebut rasanya "seperti daging ayam".
Video ini memicu kemarahan di media sosial, dan beberapa penggunanya menyalahkan kebiasaan makan warga China itu sebagai penyebab wabah itu.
Baca Juga: Kondisi Terkini Nasib 3 WNI di Wuhan Gagal Pulang ke Indonesia
Tetapi video itu tidak direkam di Wuhan, atau di China. Awalnya difilmkan pada 2016, video itu merupakan bagian acara televisi tentang penulis blog populer dan pembawa acara perjalanan, Mengyun Wang selama perjalanan ke Palau, sebuah kepulauan di Samudra Pasifik barat.
Klip video tersebut muncul kembali di media sosial setelah kasus virus corona muncul di Wuhan akhir tahun lalu.
Menindaklanjuti kemarahan di dunia maya, Wang lantas meminta maaf, seraya mengatakan dia "hanya mencoba memperkenalkan kehidupan masyarakat lokal" kepada pemirsa.
Dia juga mengaku tidak mengetahui bahwa kelelawar bisa menjadi pembawa virus. Semenjak saat itulah videonya telah ditarik dari peredaran.
Virus corona baru diyakini muncul dari satwa liar yang diperdagangkan secara ilegal di pasar makanan laut di Wuhan.
Walaupun kelelawar telah disebut dalam penelitian tidak lama berselang sebagai sumber virus, menu sup kelelawar tidak lazim di negara itu. Saat ini penyelidikan tentang asal-usul virus tersebut masih terus berlanjut.
Berita Terkait
-
Warga Natuna Tolak Karantina WNI dari Wuhan, Apa Tanggapan Kemenkes?
-
Warga Natuna Tolak Proses Karantina WNI dari Wuhan, In Kata Ketua IDI
-
Viral Film Contagion Dinilai Sudah Ramalkan Virus Corona Sejak 2011
-
5 Cara Indonesia Selamatkan Warganya dari Ancaman Virus Corona
-
Alumni UI Asal China Tak Percaya Wabah Virus Corona Berasal dari Kelelawar
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta