Suara.com - Sekretaris Jenderal Himpunan Pedagang Pasar Pramuka Yoyon mengamini stok masker N95 kian menipis di pasaran. Ia berharap pemerintah melakukan inspeksi mendadak (sidak) agar mencegah adanya permainan penyediaan stok masker N95.
"Saya berharap dari pemerintah mengadakan sidak yang saya takutkan adalah sebuah kartel yang memang menahan ini barang," kata Yoyon saat dihubungi Suara.com, Senin (3/2/2020).
Harapan tersebut disampaikannya, lantaran saat ini sudah tidak ada lagi sales dari produsen masker yang menyimpan stoknya ke toko-toko di Pasar Pramuka. Alhasil, stok masker N95 pun terus menipis bahkan disebut langka.
"Karena apa? Karena dari sales-sales sendiri tidak mendapatkan untuk mensupplykan ke (Pasar) Pramuka. Jadi antar toko yang nyari-nyari, jadi secara resminya itu bisa dibilang tidak ada lagi," ujarnya.
Biasanya masker N95 dijual di pasaran dengan harga Rp 200 ribu per boks dengan isi 20 masker. Akan tetapi karena kelangkaan yang terjadi kini masker N95 dijual dengan harga Rp 1,3 juta per boks.
Kekinian, China membeli masker di Indonesia untuk stok tiga bulan ke depan. Yoyon berharap pemerintah juga bisa memperhatikan akan stok masker N95 di dalam negeri.
"Memang bagus kalau kita membantu untuk saudara-saudara di luar. Cuman alangkah kasiannya luar kita kasih bantuan kaya gitu, sementara di sini harga melonjak di luar kewajaran karena kelangkaan masker itu sendiri," katanya.
Berita Terkait
-
Pemerintah Masih Kaji Penghentian Importasi Produk Holtikultura Asal China
-
Mulai 5 Februari, Pemerintah Berlakukan Larangan Terbang Indonesia-China
-
Dijemput dari China, WNA Beristri Indonesia Ikut Dikarantina di Natuna
-
Sepanjang 2019, Kunjungan Wisman ke Indonesia Didominasi Malaysia dan China
-
China Pesan Masker N95, Pedagang Pramuka Teriak Ini ke Pemerintah
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Usai Didemo Ratusan Siswa, Kepsek SMAN 1 Cimarga Segera Diperiksa Polisi Terkait Kasus Kekerasan
-
Riwayat Pendidikan Dadan Hindayana, Ahli Serangga yang Kini Jadi Bos MBG
-
Nasib Kepala SMA Negeri 1 Cimarga yang Tampar Siswa karena Ketahuan Merokok Bergantung Hasil Visum
-
Bullying di SMP Grobogan Berujung Kematian, KPAI: Harus Diproses Hukum Bila Terbukti Ada Kekerasan
-
Sebut 99,9 Persen Palsu, Roy Suryo Bongkar Kejanggalan Ijazah Jokowi, Kini Buru Bukti ke KPU Solo
-
Dokter Tifa Syok Terima Ijazah Jokowi dari KPU: Tanda Tangan Rektor dan NIM Diblok Hitam
-
Nadiem Makarim Kembali ke Kejaksaan Agung Usai Operasi, Mengaku Siap Jalani Proses Hukum!
-
PSI Gelar Konsolidasi Undang DPD hingga DPW se-Indonesia di Jakarta, Ini yang Dibahas
-
Bikin Gaduh karena Hina Kiai, KPI Siap Ambil Sikap Tegas ke Trans7, Apa Sanksinya?
-
Kementerian PU Akan Siapkan Pelatihan Konstruksi untuk Santri, Pastikan Tak Ada Unsur Eksploitasi