Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato di depan sidang gabungan Parlemen Australia, Senin (10/2/2020). Dalam pidatonya tersebut, Jokowi menggunakan Bahasa Indonesia.
Jokowi tiba di ruang sidang sekitar pukul 11:35, molor beberapa menit dari jadwal 11:30 waktu setempat. Ia kemudian menempati kursi di sebelah kiri Ketua DPR Tony Smith yang bertindak memimpin rapat.
PM Scott Morrison yang diberi kesempatan terlebih dahulu untuk berpidato, menyambut Presiden Jokowi dengan ucapan dalam Bahasa Indonesia, "Selamat datang".
"Presiden (Joko) Widodo, Anda bersama kami di sini di rumah demokrasi kami sebagai pemimpin dari negara tetangga terpenting dan sebagai sahabat tercinta," ujarnya seperti dikutip ABC Australia -- jaringan Suara.com.
Ia menambahkan, persahabatan Australia-Indonesia telah berlangsung sejak lama dan hari ini telah membangun kepercayaan yang memungkinkan kerjasama dalam mengatasi setiap permasalahan yang kadang muncul.
"Seperti kata pepatah Indonesia, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing," ujar PM Morrison dalam bahasa Indonesia yang lancar.
Sementara itu, Jokowi dalam pidatonya menyebut tidak akan pernah melupakan semua jasa yang telah diberikan Australia. Hal itu disampaikan Jokowi dalam bahasa Indonesia.
"Rakyat Indonesia tidak akan pernah lupa, saat kami tertimpa tsunami tahun 2004 di Aceh dan Nias. Sembilan tentara Australia telah gugur membantu sahabatnya yang tengah berduka di Aceh dan Nias. Mereka adalah patriot, mereka adalah sahabat Indonesia, mereka adalah Pahlawan Kemanusiaan," ujarnya.
Jokowi juga mengusulkan beberapa agenda prioritas menyongsong satu abad kemitraan kedua negara, 30 tahun ke depan. Pertama, memperjuangkan nilai demokrasi, hak asasi manusia, toleransi, dan kemajemukan.
Baca Juga: 100 Hari Kinerja Kementerian BUMN di Bawah Erick Thohir, Ini Kata Milenial
"Stop intoleransi, stop xenophibia, stop radikalisme, dan stop terorisme. Terus kikis politik identitas di negara kita dan di berbagai belahan dunia. Baik itu atas dasar agama, etnisitas, identitas askriptif lainnya," ujarnya.
Kedua, memperkuat prinsip ekonomi terbuka, bebas dan adil. "Itu mengapa saya menyambut baik kesepakatan Indonesia - Australia Comprehensive Economic Partnership (IA-CEPA)," kata Presiden Jokowi.
Ketiga, Indonesia dan Australia harus menjadi jangkar (anchor) mitra pembangunan di Kawasan Pasifik.
Dan keempat, menjaga pelestarian alam dan pembangunan berkelanjutan, reboisasi hutan dan daerah hulu sungai, mencegah kebakaran hutan dan lahan, komitmen untuk menurunkan emisi karbon, serta pengembangan energi terbarukan.
Berita Terkait
-
Digendong saat Ada Jokowi, Balita Korban Longsor di Bogor Meninggal Dunia
-
Jokowi Ogah Pulangkan Eks ISIS, PKS: Tak Boleh Bilang Pendapat Pribadi
-
Yusril Ngaku Gak Masalah Tak Satupun Kader PBB Dilirik Jokowi
-
Tangkal Virus Corona ke Indonesia, PBB Dukung Penuh Kebijakan Jokowi
-
Jokowi soal Ibu Kota Baru: Bukan Apa-apa, Beban di Pulau Jawa Sudah Berat
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Menkes Sesalkan Kematian Ibu Hamil di Papua, Janji Perbaikan Layanan Kesehatan Agar Tak Terulang
-
Danau Maninjau Sumbar Diserbu Longsor dan Banjir Bandang: Akses Jalan Amblas, Banyak Rumah Tersapu!
-
Terungkap! Rangkaian Kekejaman Alex, Bocah Alvaro Kiano Dibekap Handuk, Dicekik, Jasad Dibuang
-
Kronologi Brutal Legislator DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Kafe hingga Retina Korban Rusak
-
Perempuan Jadi Pilar Utama Ketahanan Keluarga ASN, Pesan Penting dari Akhmad Wiyagus
-
TelkomGroup Fokus Lakukan Pemulihan Layanan Infrastruktur Terdampak Bencana di Sumatra Utara - Aceh
-
Provinsi Maluku Mampu Jaga Angka Inflasi Tetap Terkendali, Mendagri Berikan Apresiasi
-
KPK Beberkan 12 Dosa Ira Puspadewi di Kasus ASDP, Meski Dapat Rehabilitasi Prabowo
-
86 Korban Ledakan SMAN 72 Dapat Perlindungan LPSK, Namun Restitusi Tak Berlaku bagi Pelaku Anak
-
Siapa Vara Dwikhandini? Wanita yang Disebut 24 Kali Check In dengan Arya Daru Sebelum Tewas