Suara.com - Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar buka suara mengenai kasus prostitusi yang belakangan marak jadi perbincangan.
Ia menegaskan, praktik prostitusi semestinya tidak mendapat pembelaan lantaran merupakan perbuatan zina.
Hal itu disampaikan Musni melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @musniumar.
"Prostitusi tidak boleh dibela dan dilindungi karena mendekati zina saja tidak boleh apalagi melakukannya. Prostitusi merupakan perbuatan zina," tulisnya seperti dikutip Suara.com, Minggu (9/2/2020).
Ia lantas menyoroti pengungkapan kasus prostitusi online di Sumatera Barat yang menyeret nama anggota DPR RI Andre Rosiade.
Andre diketahui turut andil dalam penggerebekan PSK bernama NN di kamar hotel. Ia diduga telah merekayasa penjebakan terhadap NN.
Terkait hal itu, Musni menilai mestinya khalayak mengapresiasi langkah Andre Rosiade yang mengungkap kasus prostitusi online.
Ia menyayangkan sikap sejumlah pihak yang justru menyudutkan Andre terkait kasus tersebut.
"Andre Rosiade, politisi Gerindra dibully luar biasa gara-gara membongkar PSK. Sejatinya diapresiasi yang terjadi sebaliknya," imbuhnya.
Baca Juga: Sebut Eks-ISIS Berstatus Stateless, DPR: Biarkan Mereka jadi Pencari Suaka
Dalam cuitan tersebut, Musni juga menyertakan video yang berisi tanggapannya mengenai prostitusi anak.
Ia mengatakan, prostitusi terjadi karena ada unsur paksaan. Praktik prostitusi pun harus segera diakhiri demi menjaga masa depan dan moralitas bangsa.
Kasus Andre Rosiade gerebek PSK
Kasus penggerebekan PSK ini heboh usai pengakuan NN, PSK yang digerebek oleh Andre mengaku telah 'dipakai' sebelum digerebek. Andre Rosiade membantah ikut terlibat dan merencanakan penggerebekan terhadap NN.
Andre, berdasarkan keterangan Polda Sumbar, menyuruh orang, mulai dari memesan NN melalui aplikasi MiChat, hingga memesan kamar di hotel.
Namun, Andre kepada Suara.com, Selasa (4/2), menegaskan bukan dirinya yang memesan NN. Dalam cuitannya juga Andre melontarkan bantahan keras.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
DPRD DKI Desak Bau Menyengat di RDF Rorotan Segera Tuntas, Target Normal Beroperasi Desember
-
Film Jadi Mimbar Baru: Menag Dorong Dakwah Lewat Seni untuk Gen Milenial
-
Polisi Ungkap Kronologi Pemotor Tewas Terlindas JakLingko di Cilangkap
-
DPRD Desak Pemprov DKI Percepat Digitalisasi Parkir untuk Hapus Pungli dan Kebocoran PAD
-
Digugat Praperadilan, KPK Bantah Hentikan Penyidikan Kasus Korupsi Kuota Haji Era Gus Yaqut
-
Sempat Jadi Tontonan Warga! Mayat Pekerja Ditemukan Kaku di Bak Kontrol Pompa Air Patung Kuda Monas
-
Viral Cium Anak Perempuan, KemenPPPA Sebut Perilaku Gus Elham Berbahaya: Jangan Normalisasi
-
Gus Elham Suka Cium Anak Kecil, Komisi VIII Sepakat Dengan PBNU: Bertentangan Dengan Ajaran Islam!
-
Greenpeace Ingatkan Pemerintah: COP30 Jangan Jadi Panggung Retorika Iklim
-
KemenPPPA: Perilaku Gus Elham Bisa Masuk Kategori Pidana Kekerasan Terhadap Anak