Suara.com - Aktivis dan Pengacara HAM Veronica Koman tak menyangka Menkopolhukam Mahfud MD memberikan pernyataan yang dianggap makin memperdalam luka para warga Papua.
Pernyataan yang dimaksud Veronica yakni karena Mahfud telah menyebut data pelanggaran HAM dan tahanan politik Papua adalah sampah.
Padahal, Veronica mengklaim dokumen tersebut diberikan kepada Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kenegaraaan di Australia.
Bahkan menurutnya penyerahan data tersebut disambut baik karena yang menyerahkan datanya sempat melakukan swafoto bersama Jokowi.
"Iya yang menyerahkan bahkan sempat selfie dengan Pak Jokowi, malah Pak Jokowi yang pegang HP-nya," kata Veronica saat dihubungi, Rabu (12/2/2020).
Namun, Veronica mengaku tetap fokus dengan tuntutan yang sesuai dengan data-data yang telah diberikan kepada kepala negara tersebut.
"Cuma kan kami tidak mau fokus di masalah gimmik, kami mau fokus di substansi yaitu soal data para korban ini," sambungnya.
Veronica kemudian menuturkan bahwa data tapol Papua itu diperoleh atas hasil kompilasi dari pengacara HAM dan aktivis yang biasa menangani kasus makar Papua.
Sedangkan kalau data korban tewas korban Nduga, Papua dikumpulkan koalisi relawan masyarakat sipil yang membantu para pengungsi termasuk mencatat korban meninggal. Data itu dikumpulkan sejak Desember 2018.
Baca Juga: Veronica Koman Sebut Luka Orang Papua Makin Dalam karena Ucapan Mahfud MD
"Kami ringkas jadi pendek untuk dibaca Pak Jokowi karena beliau orang sibuk," ujarnya.
Sebelumnya, Mahfud MD menyebut dokumen data tahanan politik Papua yang diberikan aktivis Papua Veronica Koman adalah sampah. Dokumen itu diberikan ke Presiden Jokowi saat melawat ke Australia.
Mahfud menyebut jika dokumen itu tidak penting. Mahfud mengaku tidak mengetahui apakah dokumen tersebut benar-benar sudah diserahkan langsung kepada Kepala Negara.
Mahfud menyebutkan bahwa banyak warga yang berebut untuk menyerahkan surat ke Jokowi saat warga bersalaman dengan Kepala Negara.
"Saya tahu surat seperti itu banyak. Orang berebutan salaman, kagum kepada Presiden, ada yang kasih map, amplop, surat gitu, jadi tidak ada urusan Koman atau bukan. Kita tidak tahu itu Koman apa bukan," kata di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa, kemarin.
"Itu anulah, kalau memang ada ya sampah saja lah," kata Mahfud.
Tag
Berita Terkait
-
Tuding Dokumen Tapol Papua Sampah, Mahfud MD Ungkit Utang Veronica Koman
-
Veronica Koman Sebut Luka Orang Papua Makin Dalam karena Ucapan Mahfud MD
-
Mahfud MD: Veronica Koman Anti Indonesia
-
Mahfud MD: WNI Eks ISIS Tak Minta Dipulangkan
-
Mahfud MD: WNI eks ISIS Tak Akui Sebagai Warga Indonesia, Paspor Dibakar
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional