Suara.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan kalau ratusan WNI eks ISIS tidak menyampaikan keinginannya untuk dipulangkan. Ia meluruskan bahwa Indonesia hanya mendapatkan informasi kalau mereka mengaku WNI meskipun tidak memegang bukti.
Mahfud menjelaskan bahwa keberadaan mereka di kawasan Timur Tengah terdeteksi oleh tim intelijen internasional ataupun oleh tim Palang Merah Internasional. Dalam laporannya itu, mereka diketahui sudah membakar paspor masing-masing tanpa ada informasi kalau ingin dipulangkan.
"Paspornya dibakar. Itu kan hanya laporan. Bahwa ada (eks ISIS asal Indonesia) itu. Lalu ada isu-isu mereka ingin pulang. Siapa? Nggak ada," jelas Mahfud di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020).
Mahfud menuturkan bahwa pemerintah sudah pernah berusaha untuk mencari tahu keberadaan para WNI eks ISIS tersebut yang diketahui berjumlah lebih dari 600 orang. Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kemudian berangkat ke Timur Tengah namun hanya menemui otoritas resmi saja.
Kata Mahfud, para WNI eks ISIS itu malah menghindar dari pemerintah yang hendak mencari tahu kebenaran dari kewarganegaraan mereka. Bahkan menurut laporan, para WNI eks ISIS itu sudah tidak mengaku sebagai bagian dari Indonesia.
"Ya mereka kan enggak mengakui sebagai WNI," pungkasnya.
Sebelumnya, Mahfud MD menyebut, pemerintah akan tetap memberikan rasa aman pada masyarakat Indonesia. Untuk itu, sebanyak 600 lebih teroris pelintas batas itu tidak akan dipulangkan ke Indonesia.
"Karena kalau FTF pulang itu bisa menjadi virus baru yang membuat rakyat yang 267 juta merasa tidak aman, sehingga pemerintah tidak ada rencana memulangkan teroris. Tidak akan memulangkan FTF ke Indonesia," kata Mahfud di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (11/2/2020).
Mahfud menyebut keputusan tersebut merujuk pada rapat kabinet yang dihelat hari ini. Termutakhir, pemerintah akan menghimpun data orang-orang yang diduga bergabung dengan ISIS.
Baca Juga: Mahfud MD: WNI eks ISIS Tak Akui Sebagai Warga Indonesia, Paspor Dibakar
Berita Terkait
-
Mahfud MD: WNI eks ISIS Tak Akui Sebagai Warga Indonesia, Paspor Dibakar
-
YLBHI Sayangkan Ucapan Mahfud MD yang Sebut Data Tapol Papua Sampah
-
Mahfud MD Dikecam Sebut Dokumen Tapol Papua Veronica Sampah
-
Tolak WNI Eks ISIS Diabaikan, Intelektual NU: Mereka Bisa Rekrut Online
-
Imparsial Sarankan WNI eks ISIS Dijemput, Lalu Diadili di Indonesia
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!