Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal MUI Tengku Zulkarnain buka suara soal pernyataan kontroverisal "Agama musuh terbesar Pancasila" yang disebut-sebut terlontar dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi.
Tengku Zul menyoroti klarifikasi Yudi mengenai pernyataan tersebut. Ia mengingatkan, tak pernah sekalipun ada organisasi berlandaskan agama melawan Pancasila, sebagai ideologi negara.
Pernyataan itu disampaikan Tengku Zul melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @ustadtengkuzul, sebagai tanggapan artikel republika.co.id, bertajuk "Penjelasan Yudian Wahyudi soal Agama Musuh Pancasila".
"Saya ingatkan sudah 74 tahun merdeka tidak pernah sekalipun Agama melawan Pancasila di NKRI. Justru PKI yang pernah memberontak kerja sama dgn RRC mau ganti Pancasila," cuitnya seperti dikutip Suara.com, Kamis (13/2/2020).
Ia lantas mengatakan, banyak organisasi masyarakat Islam turut dalam merebut kemerdekaan Indonesia, selain Nadhlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Ormas-ormas tersebut tersebar di sejumlah wilayah Indonesia.
Tengku Zul menyebut, ucapan Yudian terkesan menonjolkan peran NU dan Muhammadiyah namun mengabaikan ormas lain.
Ia menilai sikap Yudian yang mengklarifikasi pernyatannya seusai membuat gaduh, serupa dengan Menteri Dalam Negerti Tito Karnavian saat menghadapi kasus intolerasi, meski tak disebutkan secara spesifik.
Kala itu, Tito disebut meralat ucapannya yang sempat menggegerkan khalayak di tengah kasus itu. Tindakan ini, menurut Tengku Zul patut diwaspadai.
"Ucapan Yudian Wahyudi nengangkat NU dan Muhammadiyah, tapi seolah mencurigai Ormas Lain, persis ucapan Tito Karnavian yang geger beberapa saat silam," kata Tengku Zul.
Baca Juga: Mahkota Miss Indonesia Bertema Merah Putih, Ini Harapan Liliana
"Seperti ada skenario membuat gaduh Umat Beragama, kemudian diralat. Test the Water? Awas Adu Domba. Umat Islam Waspada dan Bersiap," cuit Tengku Zul, memungkasi.
Klarifikasi Kepala BPIP
Terkait pernyataan "Agama musuh terbesar Pancasila", Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi meluruskan bila ucapannya tersebut semestinya harus dipahami secara utuh.
Menurut Yudian, anggapan sejumlah pihak kalau dirinya tak memahami Pancasila karena menyebut agama jadi musuh terbesar ideologi bangsa tersebut tidaklah benar. Menurutnya, agama dan Pancasila justru saling berhubungan.
Pancasila mempunyai sifat agamis dan nilai yang terkandung dalam tiap sila pun bisa ditemukan di kitab suci enam agama di Indonesia. Namun sayangnya Pancasila sering dihadapkan dengan agama oleh pihak-pihak yang memiliki pemahaman sempit dan ekstrem.
Hal itulah yang akhirnya membuat agama jadi musuh terbesar Pancasila. Sebab pihak-pihak tertentu mempertentangkan keduanya demi kepentingan mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Respons Ide 'Patungan Beli Hutan', DPR Sebut Itu 'Alarm' Bagi Pemerintah Supaya Evaluasi Kebijakan
-
Tinjau Lokasi Banjir Aceh, Menteri Ekraf Terima Keluhan Sanitasi Buruk yang 'Hantui' Pengungsi
-
Mensos Sebut Penggalang Donasi Tanpa Izin Terancam Sanksi Rp10 Ribu: Warisan UU Tahun 60-an
-
Komisi Reformasi Pertimbangkan Usulan Kapolri Dipilih Presiden Tanpa Persetujuan DPR
-
Ironi Hakordia, Silfester Matutina Si Manusia Kebal Hukum?
-
Mensos Sebut Donasi Bencana Boleh Disalurkan Dulu, Izin dan Laporan Menyusul
-
Usai dari Pakistan, Prabowo Lanjut Lawatan ke Moscow, Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
-
Tragedi Terra Drone: Kenapa 22 Karyawan Tewas? Mendagri Siapkan Solusi Aturan Baru
-
Solidaritas Nasional Menyala, Bantuan Kemanusiaan untuk Sumatra Tembus 500 Ton
-
Nestapa Korban Tewas di Kebakaran Kantor Drone, KemenPPPA Soroti Perlindungan Pekerja Hamil