Suara.com - Aktivis sekaligus pengacara HAM Veronica Koman dituding pemerintah sebagai sosok yang anti Indonesia.
Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud menanggapi data yang diserahkan Amnesty International Australia bersama Veronica kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam pesan singkatnya, Veronica ogah terpancing dengan pernyataan Mahfud. Sebab, dia menilai, Mahfud MD sedang berupaya membungkam soal data tahanan politik dan korban kekerasan di Papua yang telah dibeberkan kepada Jokowi dengan menggunakan metode shooting the messenger.
Diketahui, pengertian dari shooting the messenger dikenal sebagai upaya mendelegitimasi pihak atau kelompok tertentu yang vokal dalam berpendapat, bukan dengan membantah argumen mereka melalui data dan informasi terkait, tetapi dengan menyebarkan informasi-informasi tentang mereka yang kemungkinan besar tidak disukai masyarakat.
"Jelas sikap tersebut adalah metode shooting the messenger. Jadi saya tidak mau terpancing untuk komentar," kata Veronica kepada Suara.com, Kamis (13/2/2020).
Veronica Koman mengaku masih menunggu respons pemerintah terkait kasus pelanggaran HAM di Papua sebagaimana dokumen yang telah dikirimkan kepada Presiden Jokowi.
"Supaya kami fokus di isu data pelanggaran HAM Papua tersebut. Kami masih tunggu tanggapan dan tindak lanjut pemerintah atas sekian banyaknya tapol dan korban dari operasi militer Nduga," katanya.
Sebelumnya, Mahfud menyebut Veronica Koman kerap menjelek-jelekan Indonesia di dunia internasional lewat isu Papua. Pernyataan tersebut diungkapkan Mahfud menyusul data Amnesty International Australia bersama Veronica yang diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Data tersebut berisi nama-nama rakyat Papua yang menjadi tahan politik dan warga sipil Papua yang tewas karena konflik bersenjata dengan TNI - Polri.
Baca Juga: Disebut Mahfud Sampah, Veronica: Jokowi Selfie saat Terima Data Tapol Papua
"Veronica Koman itu adalah seorang yang selalu menjelek-jelekkan Indonesia dan anti Indonesia, melalui Papua. Kalau orang menyerahkan surat seperti itu, itu banyak setiap hari menyerahkan surat, kok mau diistimewakan gitu?" kata Mahfud di Kompleks Kepresidenan, Rabu (12/2/2020).
Berita Terkait
-
Klarifikasi Soal Data Tapol Papua, Mahfud MD: Yang Sampah Infonya Veronica
-
Status Stateless WNI Eks ISIS Bisa Disahkan Melalui Keppres
-
Mahfud MD Singgung Industri Hukum, Erick Tersenyum sampai Geleng-geleng
-
Klaim Tak Bahas SKB, Mahfud Sebut Bahas Intoleransi Dengan PGI
-
Presiden Jokowi Minta Kapolri Tindak Tegas Pelaku Intoleransi
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing