Suara.com - Aktivis dan pengacara HAM Veronica Koman memberikan apresiasi terhadap Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia yang telah memberikan data tahanan politik (tapol) makar Papua kepada Menkopolhukam Mahfud MD.
Apresiasi tersebut disampaikan oleh Veronica melalui akun Twitter miliknya @veronicakoman. Ia berterima kasih kepada para mahasiswa yang telah berperan aktif dalam kasus tersebut.
"BEM Universitas Indonesia @BEMUI_Official berhasil menyerahkan data tapol makar Papua dan korban tewas Nduga ke Menkopolhukam pagi ini di UI. Terima kasih BEM UI!!" kata Veronica seperti dikutip Suara.com, Senin (17/2/2020).
Dalam data yang diserahkan oleh para mahasiswa tersebut, ada pula data empat mahasiswa yang menjadi tapol Papua. Mereka adalah Ketua BEM Universitas Cendrawasih Ferry Gombo, Ketua BEM Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) Alexander Gobay, serta dua mahasiswa USTJ yakni Hengky Hilapok dan Irwanus Uropmain.
Dengan penyerahan data tersebut, Veronica menilai pemerintah tak bisa lagi berkelit. Sebab, pemerintah telah menerima langsung datanya.
"Tidak ada alasan pemerintah belum terima datanya. Menko berjanji akan menindaklanjuti data," ungkap Veronica.
Penyerahan data tapol tersebut merupakan bentuk sikap kritis para mahasiswa melihat adanya pengabaian pelanggaran HAM. Ia mengapresiasi langkah para mahasiswa yang tergabung dalam BEM UI.
"Kalau yang di Australia kan diberikannya ke Presiden Jokowi, bukan Pak Menko. Lalu sebagai mahasiswa yang kritis melihat pemerintah mengabaikan informasi pelanggaran HAM, maka BEM UI menggeruduk Menko," tuturnya.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Senin (10/2/2020), Veronica menyebut telah menyerahkan dokumen tapol Papua. Dokumen tersebut diserahkan kepada Jokowi melalui tim Veronica yang berada di Canberra.
Baca Juga: Sri Mulyani Gelontorkan Dana BOS Tahap I Senilai Rp 9,8 Triliun
Dokumen tersebut, kata Veronica, memuat nama dan lokasi 57 tahanan politik Papua yang dikenakan pasal makar, yang saat ini sedang ditahan di tujuh kota di Indonesia.
Sejak Desember 2018, para gubernur, bupati, pimpinan gereja, pimpinan adat, akademik, aktivis dan mahasiswa telah memohon kepada Presiden Jokowi untuk menarik pasukan dari Nduga. Veronica mengklaim permintaan itu tidak pernah diindahkan pemerintah pusat.
Jokowi diketahui sedang melakukan kunjungan kerja ke Australia sejak Jumat (7/2/2020) dan dijadwalkan kembali ke tanah air pada Senin (10/2/2020).
Berita Terkait
-
Klarifikasi Diksi 'Sampah', Mahfud MD Sebut Pernyataannya Disalahtafsirkan
-
Veronica Koman Sebut Mahfud MD Bersikap Shooting The Messenger, Apa Itu?
-
Klarifikasi Soal Data Tapol Papua, Mahfud MD: Yang Sampah Infonya Veronica
-
Data Tapol Papua Disebut Sampah, Mahfud Diminta Tidak Berasumsi
-
Disebut Mahfud Sampah, Veronica: Jokowi Selfie saat Terima Data Tapol Papua
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
KPK Ungkap Korupsi JTTS Direncanakan Bintang Perbowo Jauh Sebelum Jadi Bos Hutama Karya
-
Kepala SMAN 1 Cimarga Tampar Murid Gegara Merokok, Ratusan Siswa Mogok Belajar
-
Mempelai Pria Ini Gagal Patahkan Batako Pakai Kepala, Endingnya di Luar Dugaan
-
'Mangkir Berjamaah?' 4 Saksi Korupsi Digitalisasi SPBU Kompak Absen dari Panggilan KPK