Suara.com - Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri mengatakan, pihaknya berterima kasih atas informasi yang diungkap Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Haris Azhar yang menyebut keberadaan eks Sekretaris MA Nurhadi dan menantunya, Rezky Herbiyono berada di sebuah apartemen mewah di Jakarta.
Meski begitu, Ali mengaku belum dapat sepenuhnya percaya soal informasi yang dibeberkan Haris saat mendatangi KPK untuk mendampingi pemeriksaan saksi bernama Paulus Welly Afandy dalam kasus suap dan gratifikasi di MA tahun 2011-2016 yang menjerat Nurhadi dan menantunya sebagai tersangka.
"Kami mengapresiasi inisiatif dan informasi saudara Haris Azhar yang datang ke KPK hari ini. Namun kami belum bisa mengkonfirmasi kebenaran isu tersangka NH (Nurhadi) dan RH (Rezky Herbiyono) berada di apartemen mewah miliknya di Jakarta dan juga ada penjagaan ketat," ucap Ali saat dikonfirmasi, Selasa (18/2/2020).
Ali pun meminta Haris agar secara gamblang menyebut lokasi aparteman yang menjadi tempat persembunyian Nurhadi dan menantunya yang disebut dijagat super ketat.
"Kami menyarankan saudara Haris Azhar untuk membeberkan secara terbuka di mana lokasi persembunyian tersangka Nurhadi dan menantunya Rezky, serta menyebutkan siapa yang menjaganya secara ketat," kata dia.
Ali kembali menegaskan bahwa KPK dalam menetapkan status Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap tersangka tipikor sudah sesuai prosedur hukum yang berlaku.
"Penetapan DPO pada tersangka Nurhadi dan kawan kawan dan permintaan bantuan ke Polri merupakan langkah untuk mempercepat upaya pencarian dan penangkapan," kata Ali.
Ali menyebut KPK tak segan menindak tegas dan terukur sesuai prosedur hukum yang berlaku kepada pihak-pihak yang sengaja merintangi dan menghalangi penyidikan KPK.
"Sengaja menyembunyikan dan atau mengetahui keberadaan para tersangka Nurhadi, namun sengaja tidak menginformasikannya kepada kepolisian terdekat atau penyidik KPK," tutup Ali.
Baca Juga: Faisal Haris Punya 30 Aset, Kenapa Jennifer Dunn Bilang Hidup dari Nol?
Siang tadi, Haris menyebut Nurhadi dan menantunya tinggal di apartemen mewah dan juga mendapatkan pengawalan super ketat sehingga tak bisa orang luar masuk ke lokasi.
Terkait informasi itu, Haris pun meminta KPK berani menyantroni untuk menangkap buronan tersebut.
"Tetapi juga KPK enggak berani datang untuk ngambil Nurhadi, karena cek lapangan ternyata dapat proteksi yang cukup serius, sangat mewah proteksinya. Artinya, apartemen itu enggak gampang diakses oleh publik, lalu ada juga tambahannya dilindungi oleh apa namanya pasukan yang sangat luar biasa itu," kata Haris saat di KPK.
"Mereka dapat proteksi perlindungan yang golden premium protection, KPK kok jadi kayak penakut gini enggak berani ambil orang tersebut. Dan itu kan akhirnya menjadikan pengungkapan kasus ini jadi kayak terbengkalai."
Berita Terkait
- 
            
              Politisi Demokrat Josef Akui Dicecar KPK soal Keberadaan Penyuap Nurhadi
- 
            
              Ngumpet di Apartemen, Haris Azhar: Nurhadi dan Menantu Dijaga Super Ketat
- 
            
              Terancam Pasal Perintangan, KPK Ultimatum Pengacara Beberkan Lokasi Nurhadi
- 
            
              Berhadiah iPhone 11, KPK Tak Tersindir Sayembara Cari Buronan Harun Masiku
- 
            
              KPK Ultimatum Pihak yang Coba Sembunyikan Harun Masiku dan Nurhadi
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Gandeng Raksasa Pengembang Jepang, Sinar Mas Land Hadirkan Kota Wisata Ecovia
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Fix! Onad Ditangkap Polisi karena Narkoba
- 
            
              Onad Terjerat Kasus Narkoba, Polisi Masih Periksa Intensif
- 
            
              Said Didu: Menkeu Purbaya Buka Kotak Pandora Utang Era Jokowi, Angkanya Rp24.000 Triliun!
- 
            
              Gerindra Buka Suara Soal Putusan MKD: Rahayu Saraswati Segera Diproses
- 
            
              Alex Noerdin di Meja Hijau: Proyek Pasar Cinde Jadi Bancakan, Negara Rugi Rp137 Miliar
- 
            
              Menuju Indonesia Bebas Pasung, Kemenko PMK Bentuk Tim Penggerak Kesehatan Jiwa Nasional
- 
            
              Nanang Gimbal Dituntut 15 Tahun Bui, Begini Kronologi Pembunuhan Aktor Mak Lampir Sandy Permana
- 
            
              Pembunuh Sandy Permana Artis Mak Lampir, Nanang Gimbal Dituntut 15 Tahun Bui
- 
            
              Artis Ditangkap Kasus Narkoba, Bagaimana Nasib Onadio Leonardo usai Digiring ke Polda Metro Jaya?
- 
            
              Viral Aniaya Kepala SPPG, Wabup Pidie Jaya Hasan Basri Acak-acak Dapur MBG Gegara Tuding Nasi Basi