Suara.com - Kepolisian tengah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi terkait temuan limbah zat radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang pekan lalu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Argo Yuwono mengatakan, ada 12 orang saksi yang dimintai keterangan. Meski begitu, saat ini baru tujuh saksi yang memenuhi panggilan.
"Tentunya sudah dibentuk tim dari Mabes Polri, dari Polda dan dari Polres dan Polsek. Dan kita sudah memintai keterangan sekitar tujuh (saksi) dari kemarin 12 (saksi) yang kita undang ada tujuh (saksi) yang hadir," kata Argo saat ditemui di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (21/2/2020).
Namun, dia enggan menyebut siapa saja saksi yang diperiksa dan hingga kini belum ada hasil yang bisa disampaikan terkait pemeriksaan tersebut, tidak ada batas waktu penyelidikan.
"Tentunya kita masih kita tunggu untuk hasilnya. Enggak ada lah, secepatnya-secepatnya," katanya.
Diketahui, Mabes Polri telah membentuk tim gabungan yang terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Tangerang Selatan, Puslabfor Polri, Detasemen Gegana dan juga tim Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Mabes Polri untuk mengusut kasus ini.
Sementara, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro menegaskan, paparan radiasi yang terjadi di kawasan Tangerang Selatan, bukan diakibatkan kebocoran dari reaktor nuklir BATAN.
"Kontaminasi ini terjadi bukan karena kebocoran kompleks reaktor nuklir Batan. Apalagi, perumahan (BATAN Indah) jauh dari komplek reaktor nuklir BATAN," ujar Bambang di Jakarta pada Selasa (18/2/2020).
Hal ini juga didukung oleh fakta di lapangan. Kepala Badan Pengawas Teknogi Nuklir (BAPETEN) Jazi Eko Istiyanto menuturkan, dari hasil deteksi sembilan alat detektor radiasi ternyata zat radioaktif tersebut berasal dari limbah pabrik.
Baca Juga: UGM: Paparan Radioaktif di Serpong Masih di Batas Aman
"Kita berkeliling menggunakan detektor nuklir, lalu itu ditemukan di lahan kosong. Setelah ditelusuri, ini bukan kecelakan reaktor nuklir, tapi limbah radioaktif dari pabrik," kata Jazi Selasa (18/2/2020) kemarin.
Atas dasar temuan itu, BAPETEN tengah mengupayakan penyelidikan lanjutan bersama pihak berwajib, dengan harapan bisa mengetahui pelaku pembuangan limbah nuklir tersebut.
Berita Terkait
-
UGM: Paparan Radioaktif di Serpong Masih di Batas Aman
-
Pakar Nuklir UGM Minta Pembuang Limbah Radioaktif Dicari dan Diusut Tuntas
-
Pembuang Limbah Radioaktif Tangsel Masih Dicari, Perbuatannya Bisa Dipidana
-
Radioaktif Serpong, Bapeten: Bukan Kecelakaan Nuklir seperti Fukushima
-
Ada Radioaktif Dekat Pemukiman, Wali Kota Tangsel Tak Akan Evakuasi Warga
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat