Suara.com - Ratusan orang yang menggelar Aksi 212 Berantas Mega Korupsi Selamatkan NKRI', Jumat (21/2/2020) sudah membubarkan diri.
Para peserta aksi dengan tertib meninggalkan lokasi aksi yang berada di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat.
Pantauan Suara.com, massa membubarkan diri pada pukul 17.20 WIB. Artinya, mereka hampir empat jam berada di lokasi aksi unjuk rasa yang dimulai sejak pukul 13.30 WIB.
Selain itu, tampak terliat massa aksi membersihkan sampah yang berada di lokasi. Bahkan, kawat berdiri yang dipasang oleh aparat kepolisian sudah dicopot.
"Massa bubar dengan tertib, jangan lupa sampah-sampah dibersihkan," ujar sang orator di mobil komando.
Sejumlah wanita yang mengenakan hijab dan cadar sempat terlihat menyapu jalanan di lokasi yang sempat digunakan para pendemo untuk menggelar aksi.
Diketahui, selama menggelar aksi unjuk rasa, ratusan pendemo yang berasal dari FPI, GNPF dan PA 212 menyinggung isu-isu korupsi termutakhir seperti Jiwasraya, Asabri, dan lainnya.
Dalam orasinya, Ketua PA 212 Slamet Maarif menyinggung ihwal peran penguasa soal keterkaitan soal masalah korupsi. Jika penguasa terlibat, dia meminta rakyat untuk melakukan revolusi.
"Kalau ternyata penguasa terlibat jadi skenario besar korupsi di Indonesia, kami akan tuntut segera revolusi, revolusi, revolusi takbir!," kata Slamet Maarif di atas mobil komando.
Baca Juga: KPK Hentikan 36 Kasus Korupsi, Massa 212 Minta Koruptor Digantung di Monas
Slamet menyebut, tindak pidana korupsi kekinian sudah merajalela. Dia mengatakan, tersebut berbanding terbalik dengan zaman-zaman sebelumnya.
"Saya lihat akhir-akhir ini banyak orang mati rasa, mati hatinya kenapa? Korupsi zaman sekarang jauh lebih dahsyat dari zaman sebelumnya," sambungnya.
"Ada yang katakan dulu zaman orde lama korupsi di bawah meja, masuk orde baru korupsi di atas meja. Zaman sekarang korupsinya sama meja-mejanya di bawa," tambah Slamet.
Berita Terkait
-
Istana Soal Aksi 212: Tuntutan Disampaikan Edukatif, Jangan Cuma Provokasi
-
Ketua PA 212: Dulu Korupsi Orba di Atas Meja, Sekarang Meja-mejanya Dibawa
-
KPAI Turun ke Lokasi Aksi 212, Temukan Anak-anak Merokok dan Belum Makan
-
Massa Aksi 212 Tolak Ahok Jadi Komut Pertamina dan Sebut Terlibat 10 Kasus
-
LIVE STREAMING: Jelang Sore, Massa Aksi 212 Masih Bertahan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!