Suara.com - Pernyataan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Sitti Hikmawatty soal perempuan berenang satu kolam dengan lelaki bisa hamil mengundang kritikan dari publik.
Berangkat dari hal tersebut, KPAI langsung membentuk Dewan Etik guna membahas pernyataan yang diutarakan oleh Sitti.
Ketua KPAI Susanto tak menampik jika ucapan yang dilontarkan Sitti berdampak besar termasuk mengarah kepada nama KPAI. Dalam kasus ini, Susanto menyatakan kalau pernyataan Sitti itu murni pandangan pribadi.
"Perlu kami sampaikan bahwa apa yang disampaikan Ibu Sitti Hikmawatty merupakan sikap pribadi dan bukan sikap KPAI secara kelembagaan," kata Susanto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/2/2020).
Menindaklanjuti hal itu, KPAI langsung melakukan rapat pleno pada Senin 24 Februari 2029. Hasil dari rapat pleno itu KPAI memutuskan untuk membentuk Dewan Etik yang beranggotakan tiga orang, yakni mantan Hakim Mahkamah Konstitusi I Dewa Gede Palguna, mantan Pimpinan Komnas HAM dan Ketua Dewan Pers Stanley Adi Prasetyo, dan mantan Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ernanti Wahyurini.
Susanto menyatakan bahwa dewan etik akan melaksanakan tugas selama satu bulan dan dapat diperpanjang apabila diperlukan. Kemudian ia juga menyebut kalau proses seperti itu akan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi serta DPR RI.
"Terkait proses ini, KPAI segera akan melaporkan kepada Bapak Presiden dan Pimpinan DPR RI," kata dia.
Untuk diketahui, pernyataan kontoversial yang disebut diucapkan oleh Siti Hikmawati itu sendiri memantik beragam komentar di media sosial.
Salah satu yang ikut bersuara adalah aktivis kemanusiaan sekaligus psikolog Alissa Qotrunnada Wahid.
Baca Juga: Jakarta Kebanjiran, Warganet Sindir KPAI: Awas Para Wanita Hamil Massal
"Ada banyak hal di otak saya saat membaca seorang komisioner KPAI, pejabat publik yang dipilih melalui pansel, berpendapat seperti ini," tulis Alissa di Twitter.
Lebih lanjut putri sulung mendiang Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu mengatakan bahwa pernyataan Siti Hikmawati itu, jika benar, merupakan efek dari lemahnya pendidikan kesehatan reproduksi. Ia juga mempertanyakan proses seleksi Komisioner KPAI oleh DPR.
"Saya masih menyisakan harapan bahwa berita ini tidak benar, atau jurnalisnya salah kutip. Semoga," tutup Alissa.
Berita Terkait
-
Jakarta Kebanjiran, Warganet Sindir KPAI: Awas Para Wanita Hamil Massal
-
Menelan Sperma Bikin Hamil? Seksolog Jelaskan Faktanya
-
Heboh Berenang Bikin Hamil, Ini Kisah Wanita yang Dituduh Dihamili Ikan
-
Kabar Wanita Bisa Hamil karena Berenang Bareng Pria Disorot Media Asing
-
Dituduh Jadi Psikolog Gadungan, Dedy Susanto Resmi Dipolisikan
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
Terkini
-
Kasus Dugaan Suap Bupati Ponorogo: Diduga Minta Rp 1,5 Miliar ke Direktur RS untuk Amankan Jabatan
-
Pakai Rompi Oranye, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Resmi Jadi Tersangka Kasus Suap Jabatan
-
Evaluasi Semua Lembaga Produk Reformasi: Prabowo Tegaskan Bukan Hanya Polri yang Dikaji
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 9 November 2025: Waspada Hujan Lebat di Berbagai Wilayah
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?