Suara.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD baru mengetahui kalau gerombolan teroris Filipina Abu Sayyaf minta tebusan Rp 8,4 miliar untuk lima warga negara Indonesia (WNI) yang diculiknya.
Menurutnya permintaan itu merupakan hal biasa apabila gerombolan teroris Abu Sayyaf meminta uang tebusan.
Mahfud mengaku baru memperoleh informasi tersebut dari berita media massa. Karena informasi tersebut, Mahfud akan mencari tahu secara detail.
"(Saya) baru dapat info dari TV, tapi laporan langsung saya belum dapat, nanti hari ini mau saya cari informasinya," kata Mahfud di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).
Penculikan yang dilakukan gerombolan teroris Abu Sayyaf ini bukan sekali saja terjadi. Kata Mahfud, sudah biasa kalau gerombolan teroris Abu Sayyaf itu meminta uang sebagai tebusan.
"Biasa sih Abu Sayyaf, hanya berubah angkanya saja sekarang, tiap kali menyandera orang selalu minta uang," katanya.
Di sisi lain, Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, sudah bekerja sama dengan pemerintah Filipina untuk membebaskan kelima WNI tersebut.
Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, mengatakan akan melakukan segala upaya untuk membebaskan lima WNI tersebut.
“Utamanya melalui kerja sama dengan Filipina,” kata Faizasyah dalam gelaran press briefing Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Senin (27/1/2020).
Baca Juga: 5 WNI Diculik Abu Sayyaf, Pemerintah RI Singgung Soal Uang Tebusan
Berita Terkait
-
Abu Sayyaf Minta Rp 8,4 M untuk Tebus 5 WNI yang Diculik, Ini Kata Mahfud
-
5 WNI Diculik Abu Sayyaf, Pemerintah RI Singgung Soal Uang Tebusan
-
Mahfud MD Mau ke Malaysia Bahas Cara Atasi Gerombolan Abu Sayyaf
-
5 WNI Diculik Abu Sayyaf, Pemerintah Baru Pikir Penyelesaian Jangka Panjang
-
Lima WNI Diculik, Pemerintah Imbau Tak Melaut di Perairan Sabah Malaysia
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Benarkah Puteri Komarudin Jadi Menpora? Misbakhun: Mudah-mudahan Jadi Berkah
-
Skandal Tol Rp500 Miliar, Kejagung Mulai Usut Perpanjangan Konsesi Ilegal CMNP
-
Tim Independen LNHAM Terbentuk, Bakal Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus 2025
-
Yusril Bongkar 'Sistem Gila' Pemilu, Modal Jadi Caleg Ternyata Jauh Lebih Gede dari Gajinya
-
Pengamat: Keberanian Dasco Minta Maaf dan Bertemu Mahasiswa jadi Terobosan Baru DPR
-
BPOM Respons Temuan Indomie di Taiwan Mengandung Etilen Oksida, Produk Masih Aman di Indonesia?
-
Kejagung Ungkap Nilai Aset Sitaan Sawit Ilegal Kini Tembus Rp 150 Triliun
-
18 WNI dari Nepal Tiba di Tanah Air Hari Ini, Dipulangkan di Tengah Krisis Politik
-
Di Balik Mundurnya Rahayu Saraswati, Mahfud MD Sebut Ada 'Badai Politik' Menerjang DPR
-
Dugaan Korupsi Tol CMNP Mulai Diusut, Siapa Saja yang Diperiksa Kejagung?