Suara.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memastikan garis polisi atau police line di seluruh tempat terduga terinfeksi virus corona Covid-19 telah dilepas.
Pelepasan itu dilakukan setelah polisi mendapat kritik karena penggunaan garis kuning di lokasi diduga terinfeksi virus corona terbilang berbelihan dan menimbulkan efek ketakutan bagi masyarakat.
Yusri menuturkan, awalnya, pemasangan garis polisi itu dilakukan sebagai upaya pencegahan. Tapi sejak Rabu (4/3), sebenarnya sudah ada perintah untuk melepas semua garis polisi.
"Kemarin sudah disampaikan, polsek-polsek juga sudah disampaikan arahan untuk mencabut garis polisi," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (5/3/2020).
Sebelumnya, Dirut Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof dr Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengkritik penggunaan garis polisi pada tempat-tempat yang diduga terinfeksi virus corona.
Menurutnya pemasangan garis polisi dikhawatirkan justru akan mengganggu kenyamanan masyarakat.
Dia berharap agar tercipta suasana nyaman dalam proses pelacakan pengawasan atau tracking surveillance sebaiknya tidak perlu dipasang garis polisi.
"Jangan juga berlebihan tracking itu ya, jangan pakai police line segala macam. Itu bikin masyarakat tidak nyaman, takut begitu ya. Kami membuat suasana enaklah ya," kata Syahril di kantornya, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (5/3/2020).
Baca Juga: Kritik Garis Polisi di Lokasi Suspect Corona, Dirut RSPI: Jangan Berlebihan
Berita Terkait
-
Santai Hadapi Isu Corona, Luna Maya Mau Liburan ke Luar Negeri
-
Sebulan ke Depan, Liga Italia Dipastikan Tanpa Penonton di Stadion
-
WNI Kena Corona, Kabareskrim Minta Dirjen Bea dan Cukai Tahan Ekspor Masker
-
Ramai Isu Corona Covid-19, Tiga Ratu Kecantikan Dunia Keukeuh ke Indonesia
-
Fenomena Panic Buying yang Bikin Warga Serakah
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka