Suara.com - Beredar pesan berantai yang tersebar melalui aplikasi Whatsapp yang mengklaim berasal dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait virus corona (COVID-19).
Pesan tersebut berisi beberapa himbauan yang diklaim dari Anies. Salah satunya meminta untuk menutup berbagai aktivitas publik.
Dalam pesan itu disebutkan juga sejumlah daerah yang diklaim berpotensi Covid-19.
Berikut narasi selengkapnya dari pesan berantai yang beredar di Whatsapp:
Disampaikan arahan Gubernur terkait CoviD 19 :
PENCEGAHAN :
Skenario pembatasan interaksi terkait penyebaran Covic Pemprov. DKI Jakarta
Langkah2 pembatasan :
1. Aktifitas sekolah dihentikan atau dibatasi
2. Isolasi daerah epicentral
3. Larangan pergi ke tempat keramaian
4. Pembatalan izin yg sudah s dikeluarkan oleh pemprov dan siapkan prosedur pembatalan.
6. Penutupan berbagai aktivitas publik
8. Pembatasan jam buka restaurant
Arahan jangka pendek/langsung :
1. Tidak ada lagi salam2an
2. Laksanakan Ingub 16 Tahun 2020
3. Seluruh fasilitas Pemprov harus disediakan sabun cuci tangan dan disinfektan
4. HBKB 2 minggu ke depan ditiadakan
5. Perketat pembatasan acara2 publik
6. Batalkan seluruh acara yg berisiko penyebaran Covid 19
7. Semua PNs DKI yg menjalani karantina ato dirawat krn terjangkit ato diduga terjangkit TKD tidak akan dipotong , dengan beban kerja disesuaikan
Daerah dgn potensi Covid 19 :
1. Setia Budi
2. Pancoran
3. Mampang
4. Penjaringan
5. Kembangan
Benarkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan himbauan ini?
Baca Juga: CEK FAKTA: Warga China Berebut Alquran Usai Tahu Uighur Kebal Virus Corona?
Penjelasan:
Berdasarkan klarifikasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pesan berantai yang beredar lewat Whatsapp adalah informasi palsu atau hoaks.
Melalui akun Facebook resminya, Pemprov DKI Jakarta meminta kepada oknum penyebar untuk menghentikan aksinya tersebut.
Akun Pemprov DKI Jakarta menyatakan bahwa informasi terkait dengan arahan Gubernur terkait dengan Covid-19 adalah tidak sesuai dengan fakta alias hoaks.
Pemprov DKI Jakarta juga mengunggah gambar tangkapan layar pesan berantai itu yang diberi tanda "Hoax".
"Hentikan penyebaran informasi yang tidak jelas sumbernya!" tulis akun Facebook Pemprov DKI Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Berita Terkait
-
Suhu Tubuh Bonek akan Diperiksa saat Laga Persebaya vs Persipura Besok
-
2 Perawat di Bali Diisolasi Setelah Rawat Pasien Suspect Virus Corona
-
Situs Informasi Virus Corona Pemprov DKI Jakarta Dilumpuhkan Hacker
-
Ridwan Kamil Tolak Analisa KRL Bogor-Jakarta Risiko Tular Virus Corona
-
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Virus Corona 'Berkembang Biak' di Tubuh
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Teken PJBTL 1.800 MVA di Jawa Barat dan Jawa Tengah
-
Aktif Lagi di DPR, Tangis Haru Adies Kadir dan Uya Kuya Pecah Usai MKD Nyatakan Tak Langgar Etik
-
Pasrah Gaji DPR Disetop 6 Bulan usai Sebut Rakyat Tolol, Hukuman MKD Bikin Ahmad Sahroni Kapok?
-
Siswa 13 Tahun Tewas di Sekolah Internasional Gading Serpong, Diduga Jatuh dari Lantai 8
-
Soeharto, Gus Dur dan Marsinah Penuhi Syarat Terima Gelar Pahlawan, Ini Penjelasan Fadli Zon
-
Jejak Digital Budi Arie Kejam: Dulu Projo Pro Jokowi, Kini Ngeles Demi Gabung Prabowo
-
Bau Busuk RDF Rorotan Bikin Geram! Ribuan Warga Ancam Demo Balai Kota, Gubernur Turun Tangan?
-
Terbukti Langgar Etik, MKD DPR Nonaktifkan Nafa Urbach, Eko Patrio, dan Ahmad Sahroni Tanpa Gaji
-
Angka Pengangguran di Jakarta Tembus 330 Ribu Orang, BPS Klaim Menurun, Benarkah?
-
Sebut Usulan Gelar Pahlawan Absurd, Koalisi Sipil: Soeharto Simbol Kebengisan Rezim Orba