Suara.com - Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menjelaskan alasannya tidak ada pemasangan karpet untuk jemaah yang melaksanakan salat Jumat, hari ini.
Menurutnya, salah satu alasan karpet ditiadakan saat salat Jumat menyusul kasus penularan virus Corona COVID-19 yang terjadi di Malaysia dan Brunei Darussalam.
Sebab, kata dia, kasus penularan virus corona terhadap jemaah Tablig Akbar di Malaysia itu akibat dari pemasangan karpet.
“Kami menggulung karpet karena kasus yang terakhir menimpa jemaah yang ikut pengajian akbar di Malaysia dan Brunei, penularannya oleh karpet. Karena itu, kami gulung karpet," ujar Nasaruddin di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (14/3/2020).
Diketahui, Satu pasien positif virus corona baru (Covid-19) warga Malaysia terlacak menghadiri pertemuan Tabligh Akbar di Masjid Seri Petaling, Kuala Lumpur. Tabligh akbar itu juga dihadiri oleh lebih dari 600 ratus warga negara Indonesia (WNI).
Nasaruddin pun mengatakan, alasan peniadaan karpet di Masjid Istiqlal sementara waktu ini juga meniru kegiatan ibadah di Saudi Arabia.
"Saudi Arabia pun melakukan hal yang sama, tidak terpasang karpet lagi di sana," kata dia.
Nasaruddin kemudian mengimbau para jamaah Masjid Istiqlal untuk membawa sajadah masing-masing ketika salat di masjid terbesar di Asia Tenggara ini. Pasalnya pihaknya tidak menyediakan karpet di masjid untuk sementara waktu.
"Kami imbau kepada seluruh jemaah Masjid Istiqlal untuk membawa persiapan lain seperti misalnya kami enggak siapkan karpet. Mungkin bawa sajadah masing-masing," tutur dia.
Baca Juga: Pemprov DKI: Sedikitnya 15 Pasien Positif Corona Dirawat di Jakarta
Selain menggulung karpet, Nasaruddin menyebut pihaknya juga memperhatikan kebersihan peralatan di dalam masjid yakni mensterilkan mikrofon.
Masjid Istiqlal kata Nasaruddin, juga menyiapkan sabun dan cairan pembersih tangan.
"Kami lebih mendetail yang kecil-kecil seperti mikforon, kami sterilkan karena setiap pembicara itu lain. Uang receh kan ada uang China, Dolar, penularan melalui uang juga kami sterilkan, aparat kami bertugas di situ. Kami menyiapkan sabun, antiseptik di daerah tertentu," katanya.
Berita Terkait
-
Masjid Istiqlal Tak Sediakan Karpet Salat Jumat, Jemaah: Lupa Bawa Sajadah
-
Jemaah Salat Jumat Istiqlal Tak Diperiksa Suhu Tubuh: 'Kami Tak Ada Alat'
-
Imam Masjid Istiqlal Wajib Ceramah soal Virus Corona Tiap Pimpin Salat
-
Begini Suasana Salat Jumat Masjid Istiqlal di Tengah Wabah Corona
-
Imam Besar Masjid Istiqlal: Virus Corona Bukan Azab!
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan LNG, KPK Periksa Didik Sasongko Widi
-
Menlu Buka Suara soal Obrolan Prabowo dan Presiden AS Bocor, Benar Minta Bertemu Anak Donald Trump?
-
Video Diduga Ustaz Tendang Makanan untuk Santri Viral di Media Sosial
-
Ancam Boikot Pertemuan Polda, Keluarga Arya Daru Pilih Ngadu ke Bareskrim Minta Gelar Perkara Khusus
-
Prabowo: Indonesia Selalu Dilibatkan dalam Upaya Perdamaian di Palestina
-
Serangan Udara Picu Eskalasi Konflik Afghanistan-Pakistan: Puluhan Tewas, Rusia Merespon!
-
BGN Kembalikan Anggaran MBG yang Tak Terserap Rp70 T ke Presiden, Tapi Tahun Depan Dapat Rp335 T
-
Bom Waktu Kereta Cepat Whoosh, Jokowi Ditagih Tanggung Jawab Utang Rp118 T dan Rugi Triliunan
-
Profil Eric Trump, Sosok di Balik Bisik-bisik Prabowo-Donald Trump
-
DJKI Kemenkum Permudah Pendaftaran Merek Kolektif untuk Koperasi Merah Putih