Suara.com - Bos Lembaga Survei Charta Politika Yunarto Wijaya mengapresiasi langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mengatasi penyebaran virus corona yang kekinian makin meluas.
Melalui akun Twitter pribadinya, Yunarto menyebut, Anies telah berani mengambil keputusan cepat untuk menekan penularan virus corona di ibu kota.
Strategi yang diterapkan Anies dalam menangani kasus virus corona bahkan dianggap lebih baik dibandingkan dengan cara yang diambil Pemerintah Pusat. Maka dari itu, Yunarto menyampaikan terima kasih kepada Anies.
"IMHO, This time pemprov dki harus diapresiasi dalam penanganan isu corona... Fokus pada keselamatan dan berani cepat ambil keputusan (dibanding pemerintah pusat)... thx pak gub @aniesbaswedan," tulis Yunarto seperti dikutip Suara.com, Sabtu (14/3/2020).
Kontan saja, cuitan tersebut menuai perhatian warganet. Sebab, selama ini publik mengenal Yunarto sebagai orang yang kerap mengkritik kebijakan Anies, namun kini soal corona justru mengapresiasinya.
Tak terkecuali dengan budayawan Sudjiwo Tedjo yang mengomentari pendapat Yunarto. Sudjiwo meminta Yunarto untuk waspada dengan serangan buzzer karena telah mengapresiasi Anies.
"Hati-hati abis ini sampeyan dikeroyok ribuan buzzer2 plus bot2nya karena pemrogram mereka mem-frame sampeyan sebagai pembela Anies, Kang. Bersiap2lah," balas Sudjiwo.
Mendapat komentar sedemikian rupa, Yunarto pun memberikan respons santai. Ia berseloroh, "Hahaha dah kebal diserang kiri kana mbah...anggap latian yoga gratissss," tulisnya.
Untuk diketahui, Gubernur DKI Jakarta telah mengambil langkah serius untuk menangani penyebaran virus corona di ibu kota.
Baca Juga: Wajib Baca! Redam Corona Covid-19, Ikuti Protokol Kesehatan dari Pemerintah
Anies mengklaim telah menjalankan strateginya sejak awal menyebarnya virus corona di luar China pada Januari lalu. Ia mengatakan telah berkoordinasi dengan layanan pusat kesehatan sekaligus menyiapkan kontak layanan khusus bagi warga.
Anies juga menyebut, dengan begitu, pihaknya dapat melakukan monitoring dan tracing kepada orang yang terdampak virus corona. Sebab, dalam meningkatkan keselamatan dibutuhkan transparansi dan kecepatan hasil pemeriksaan.
Terkini, Anies memutuskan untuk menutup beberapa tempat wisata seperti Monas, Ancol hingga Ragunan, semata-mata untuk melindungi keselamatan warga di tengah pandemi corona. Meski begitu, Anies menerangkan Jakarta tidak menerapkan lockdown.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis