Suara.com - Menteri Utama negara bagian Australia Barat Mark Gowan menduga, Indonesia melaporkan pasien virus corona Covid-19 lebih sedikit dari kenyataan alias under-reporting.
Karenanya, dia menilai data jumlah orang yang terjangkit virus corona yang dilansir Indonesia diragukan kebenarannya.
Sebagai imbasnya, Mark Gowan menyampaikan kekhawatiran terhadap semua penerbangan dari Bali menuju Australia.
Menteri Utama negara bagian Australia Barat Mark Gowan menyampaikan kekhawatiran tersebut di sela-sela pertemuan Perdana Menteri Scott Morrison dengan para pemimpin negara bagian soal virus corona di Sydney.
Menurut Mark Gowan, Indonesia kemungkinan melaporkan kasus corona lebih sedikit dari angka yang sebenarnya atau under-reporting.
Karena itu, katanya, pemerintah Australia harus mengambil tindakan.
Kekhawatiran saya meningkat dalam beberapa hari terakhir," katanya seperti diberitakan ABC.
"Jelas sekali ada under-reporting di Indonesia. Kita perlu mendapat saran yang benar dan segera mengambil langkah lebih jauh," ujar Gowan.
Kepala bidang medis (chief health officer) Australia Barat dr Andrew Robertson juga menyampaikan kekhawatiran yang sama.
Baca Juga: Menkominfo Bantah Agenda Pemeriksaan Menteri karena Menhub Positif Corona
"Saya sangat menyarankan agar warga betul-betul mempertimbangkan untuk melakukan perjalanan ke Indonesia," katanya.
"Dan kita juga sadar bahwa dengan adanya pandemik global, bila Anda tidak sehat, asuransi tidak akan menanggung Anda," ujarnya.
"Anda harus mencari jalan sendiri bagaimana bertahan di Bali dalam keadaan tidak sehat," kata dr Robertson.
Pernyataan ini muncul bersamaan dengan laporan adanya lima kasus positif corona di Australia Barat hari Jumat (13/3/2020). Total kasus di sana sudah mencapai 41 orang, satu di antaranya meninggal dunia.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata Australia Barat Paul Papalia mendesak warganya untuk tidak mengunjungi Bali.
Papalia menyarakan agar warga Australia Barat berlibur di dalam negeri saja untuk membantu perekonomian yang mengalami kelesuan sejak virus corona merebak.
Tag
Berita Terkait
-
WNI Positif Virus Corona di Singapura Bertambah Jadi 8 Orang
-
Anak dan Istri Pegawai Telkom yang Meninggal di Cianjur Positif Corona
-
Diduga Jemaah Tablig Akbar, 3 WNI di Malaysia Positif Corona COVID-19
-
Setelah Australia Dibatalkan, Giliran F1 GP Bahrain dan Vietnam Ditunda
-
Grand Prix Australia Dibatalkan, Nasib Formula 1 2020 di Ujung Tanduk
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
Terkini
-
Perang Klaim Ketum PPP: Mardiono Vs Agus Suparmanto, Siapa yang Sah?
-
Penembakan Mengerikan Guncang Gereja Mormon Michigan, 2 Tewas 8 Luka-luka
-
Cegah Keracunan, BPOM Siapkan Modul Nasional untuk Juru Masak Program MBG
-
Kapan Sebaiknya Mengajukan Pinjaman Daring agar Lebih Menguntungkan?
-
Presiden Prabowo Turun Tangan Atasi Kasus Keracunan MBG, Ini Instruksi Detailnya!
-
Terungkap! Ini Identitas dan Pangkat Anggota TNI Penganiaya Pegawai Artis Zaskia Adya Mecca
-
Cuaca Hari Ini: BMKG Rilis Peringatan Dini Hujan Lebat dan Angin Kencang di 8 Kota Besar
-
Agus Suparmanto Ungkap Tantangan Terbesar PPP Usai Muktamar: Pulihkan Kepercayaan Umat
-
Peta Politik Baru di Meja Bundar Munas PKS: Dasco, Utut hingga Cucun Duduk Satu Meja
-
Cak Imin 'Deg-degan' pada Dasco di Munas PKS, Sinyal Politik di Balik Tawa Hadirin