Suara.com - Pembatasan jam operasional Transjakarta yang diberlakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berdampak buruk terhadap pelayanan masyarakat pada Senin hari ini, terutama bagi mereka para pekerja.
Diketahui, Tranjakarta yang sebelumnya beroperasi mulai pukul 05.00 - 24.00 WIB, kini dibatasi hanya dari pukul 06.00-18.00 WIB sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona Covid-19 di fasilitas transportasi umum.
Tidak sedikit dari pekerja yang mengeluhkan kebijakan pembatasan jam tersebut. Mulai dari antrean panjang di sejumlah halte hingga lamanya kedatangan bus. Salah satu keluhan datang dari Mega, seorang pegawai bank swasta yang sudah lama menggunakan Transjakarta sebagai sarana pergi dan pulang kerja.
Mega yang saban hari menggunakan Transjakarta dari Halte Pinang Ranti, Jakarta Timur menuju Halte Slipi Kemanggisan, Jakarta Barat itu terpaksa harus mengurungkan niatnya untuk naik. Padahal, diakui Mega, dirinya sudah berangkat lebih pagi ke Halte Pinang Ranti lantaran mengetahui adanya pembatasan jam operasional.
"Biasanya tuh gue naik busway jam 06.00 WIB lewat dari Pinang Ranti. Berhubung semalam sudah dapat kabar kalau Transjakartanya di-batesin 20 menit sekali dan penumpangnya di-batesin, otomatis gue berangkat dari rumah habis subuh, sampai Pinang Ranti jam setengah 6-an. Tahunya pas sampai Pinang Ranti antrean sudah panjang banget," kata Mega kepada Suara.com, Senin (16/3/2020).
Mega menggambarkan bahwa antrean calon penumpang di Halte Pinang Ranti begitu panjang, bahkan sampai mengambil badan trotoar sebagai tempat tunggu antrean.
"Btw ini antrean gak cuma sampai ujung trotoar situ ya, tapi ngantre-nya sampai ke ujung sebelah sananya dan itu sudah panjang juga," ujar Mega.
Beruntung bagi Mega, meski urung menggunakan Transjakarta, ia masih memiliki opsi lainnya untuk sampai ke tempat kerja di bilangan Kemanggisan. Mega bercerita, saat menuju Halte Pinang Ranti dari kediamannya di wilayah Pasar Rebo, Mega diantar oleh sang ayah.
Mengetahui anaknya enggan menggunakan Transjakarta karena situasi antre dan harus mengejar perjalanan, ayahnya kemudian bersedia mengantar Mega sampai ke kantor.
Baca Juga: Geger Virus Corona, KY Hanya Layani Pelaporan Publik Secara Online
"Tapi hari ini gue di-anterin bokap gara-gara jam setengah 6 di Pinang Ranti belum buka, tapi antreannya sudah masya allah, gak kuat," kata Mega.
Mega sendiri belum memiliki opsi lainnya sebagai alternatif pengganti Transjakarta untuk transportasinya pergi dan pulang kantor. Sebab, kata Mega, dengan pembatasan jam operasional yang diberlakukan, ia memilih untuk tidak menggunakan Transjakarta ketimbang harus berdesakan dan antre panjang.
Menurut pegawai bank tersebut, pembatasan jam operasional yang menyebabkan kerumunan orang lantaran antre dan berdesak-desakan justru secara tidak langsung keluar dari tujuan awal kebijakan dibuat. Ia menilai adanya kerumunan calon penumpang malah berisiko besar terjadi penularan virus, tak terkecuali Covid-19.
"Malah jadi gak berjalan gak sih tujuan utamanya kalau kayak gini? Rasa-rasanya gue gak bakal kuat berada di antara segitu banyaknya orang dan lebih ngeri aja sih sebenarnya ada di antara kerumunan orang kayak gitu," ujar Mega yang mengaku selalu memakai masker untuk langkah antisipasi.
Sementara itu, mengetahui dirinya memilih tidak menggunakan Transjakarta dengan pertimbangan-pertimbangan di atas, Mega mengatakan ia ingin kembali meminta kesediaan waktu ayahnya untuk mau mengantarnya pergi ke kantor.
Termasuk untuk merayu ayahanda agar bersedia menjemputnya di titik tertentu saat pulang kerja pukul 17.30 WIB hari ini.
Tag
Berita Terkait
- 
            
              Ada Kebijakan Lockdown, GKR Hayu Tegaskan Diliburkan Bukan Waktunya Liburan
 - 
            
              Pengumuman Jokowi soal Pengendalian Corona Lambat, Tanpa Komando Nasional
 - 
            
              Geger Virus Corona, KY Hanya Layani Pelaporan Publik Secara Online
 - 
            
              Dikabarkan Jadi Rumah Sakit Pasien Corona, Staff Hotel Ronaldo Membantah
 - 
            
              Penumpang Halte TransJakarta Rambutan Membludak hingga Keluar Gerbang
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Prabowo Setuju Rp5 Triliun untuk KAI Tambah Gerbong KRL Baru: untuk Rakyat Banyak Saya Tidak Ragu!
 - 
            
              Hadapi Musim Hujan, Pramono Pastikan Banjir Jakarta Bisa Surut Kurang dari 24 Jam
 - 
            
              Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas
 - 
            
              Soal Polemik Whoosh, Puan: Jangan Terjadi Kerugian Negara Berlarut-larut
 - 
            
              Kena OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Masih Jalani Pemeriksaan di Gedung KPK
 - 
            
              Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
 - 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
 - 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri
 - 
            
              Jakarta Waspada! Inflasi Oktober Meroket: Harga Emas, Cabai, dan Beras Jadi Biang Kerok?
 - 
            
              UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul