Suara.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa ia siap mengikuti segala arahan pemerintah pusat terkait penanganan virus corona. Namun, untuk urusan 'Lockdown' ia meminta agar opsi tersebut dipertimbangkan oleh pemerintah pusat.
"Pemerintah provinsi Jawa Barat akan taat pada protokol pemerintah pusat. Urusan Lockdown ini mohon dipertimbangkan karena banyak positifnya juga dengan syarat kesiapan-kesiapannya terukur dan dampak-dampaknya terukur," ujar Ridwan Kamil saat diundang dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) via panggilan video pada Selasa malam (17/3/2020).
Menurut Ridwan Kamil, keputusan untuk melakukan Lockdown adalah sepenuhnya kewenangan pemerintah pusat mengingat dampak dan konsekuensinya sangat besar. Kesiapan logistik dan suplai pangan harus dipastikan agar tidak terjadi kekacauan apabila opsi Lockdown benar-benar dilakukan.
"Lockdown itu adalah kewenangan pemerintah pusat karena sifat dari Lockdown ini konsekuensinya sangat besar. Kalau diyakini suplai pangan itu siap, saya kira itu opsi yang bisa dilakukan. Tapi kalau suplai logistik dan pangan tidak siap, ini akan menimbulkan ke-chaos-an, kekacauan yang luar biasa sehingga akhirnya tujuan yang dimaksud tidak tercapai," tuturnya.
Ridwan Kamil juga membandingkan Indonesia dengan Korea Selatan untuk urusan 'Lockdown'. Ini karena Korea sama-sama tidak melakukan 'Lockdown' seperti Indonesia, namun menurutnya itu karena warga di sana bersikap disiplin ketika melakukan 'Social Distancing'.
"Kenapa Korea Selatan tidak melakukan Lockdown? Karena warganya disiplin. Mereka taat kepada perintah untuk diam di rumah tanpa harus Lockdown," ujar Ridwan Kamil.
Selain itu, Korea Selatan mampu melakukan tes corona kepada lima belas ribu penduduk setiap harinya. Jawa Barat sendiri baru bisa melakukan tes kepada dua ratus orang sehingga Ridwan Kamil meminta kepada pemerintah pusat agar dapat mengirimkan alat uji tes yang lebih banyak.
"Oleh karena itu saya atas nama pemerintah Jawa Barat di forum ini menyampaikan ke pemerintah pusat kalau kami butuh ribuan sample tes atau reagan untuk mengetes lebih banyak lagi orang-orang yang dicurigai pola sosialnya untuk kami lakukan tes pro-aktif," tutur Ridwan Kamil.
Saat ini pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus corona di Jawa Barat berjumlah 11 orang, dua di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Satu adalah warga Cianjur yang sempat dinyatakan negatif sementara satu lagi adalah perawat yang bekerja di salah satu rumah sakit rujukan corona di Jakarta namun ber-KTP Bekasi.
Baca Juga: 200 Orang Per Hari Cek Corona, Petugas Kebersihan dan Perawat RSPI Tumbang
Berita Terkait
-
Berapa Harga Mercy BJ Habibie yang Dibeli Ridwan Kamil? Kini Mau Dikembalikan ke Keluarga
-
Bukan Sekadar Sitaan Biasa: Alasan KPK 'Selamatkan' Mercy Warisan BJ Habibie
-
Uang Cicilan Rp 1,3 Miliar Disita KPK, Mercy BJ Habibie Batal Jadi Milik Ridwan Kamil
-
Mobil Mercy Antik B.J. Habibie Seret Ridwan Kamil ke Pusaran Korupsi, KPK Pastikan Panggil RK
-
Pulangkan Mercy Habibie ke Anaknya, KPK Sita Rp1,3 Miliar Uang DP Ridwan Kamil
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah