Suara.com - Kasus positif virus corona Covid-19 terus melonjak hari demi hari. Jumlah kasus meningkat menjadi 309 orang hingga Kamis (19/3/2020) siang.
Dari jumlah tersebut, 25 orang dinyatakan meninggal dunia yang berarti ada penambahan 6 kasus dari hari sebelumnya. Kenyataan ini kian membuat warga terpukul di tengah upaya memerangi virus corona.
Apalagi, diketahui fakta bahwa angka kematian akibat corona Covid-19 di Indonesia menjadi yang paling tinggi di dunia yakni sekira 8 persen. Rasio tersebut melampaui sejumlah negara lain yang turut terdampak virus corona seperti Italia, Iran dan China.
Menanggapi hal ini, muncul spekulasi mengenai alasan Indonesia menjadi wilayah dengan rasio kematian terparah akibat Covid-19. Spekulasi tersebut diungkap oleh jurnalis asal Selandia Baru, John Mcbeth dalam ulasannya.
Selengkapnya, berikut spekulasi John seperti dialihbahasakan dari AsiaTimes, Jumat (20/3/2020).
1. Transparansi
Tranparansi menjadi faktor utama penyebab tingginya angkat kematian akibat Covid-19 di Indonesia. Menurut John, Indonesia sebagai negara kepulauan dengan jangkauan luas masih menutupi temuan kasus corona di sejumlah daerah.
Sejauh ini kasus yang terungkap ke publik dari luar Pulau Jawa sebatas Sumatera Barat, Sumatera Utara, Lampung, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Bali.
Sementara itu, untuk setiap harinya pemerintah hanya memberikan informasi terkini mengenai peningkatan jumlah kasus yang justru kian memicu kekhawatiran warga,
Baca Juga: Saf Salat Jumat di Tajurhalang Bogor Berdempetan, Risiko Tertular Corona
"Kementerian Kesehatan hanya memberikan informasi terbaru setiap hari tentang jumlah pasien dengan perhitungan resmi sekarang 309 kasus dan naik stabil dari hari ke hari," ungkap John.
Para ahli kesehatan menduga, jumlah korban sejatinya lebih tinggi. Berkaca pada tingkat morbiditas yang tinggi di antara orangtua yang menderita penyakit lain dan tidak melakukan pemeriksaan apapun.
2. Wacana Lockdown vs Nasib Ekonomi
Di kala negara lain dengan tegas menerapkan sistem lockdown, Indonesia belum membuka peluang akan kebijakan tersebut meski jumlah kasus positif corona terus meningkat.
John mengkritik sikap ini, apalagi sejumlah provinsi telah menyatakan keadaan darurat dengan temuan kasus baru. Sementara provinsi lain secara blak-blakan masih menjalankan bisnis dan mengklaim bebas virus.
Walhasil, negara tetangga seperti Singapura mengambil tindakan tegas, mengunci wilayah dari kedatangan warga Indonesia.
"Para diplomat percaya, pembatasan perjalanan ke Singapura bertujuan untuk mengurangi ancaman infeksi gelombang kedua. Tindakan ini dipilih karena meningkatnya kasus virus corona di antara orang Indonesia yang datang dari pulau kepulauan terdekat, Batam" tambah John.
Tak ayal, pemerintah Indonesia dianggap lamban mengambil tindakan. Apalagi Jokowi mengingatkan kebijakan lockdown hanya boleh diambil pemerintah pusat.
"Presiden menolak lockdown sebagian wilayah Jakarya dan Jawa Barat meski ada desakan dari Anies Baswedan yang terlihat memberlakukan keamanan lebih ketat" imbuh John.
John mengatakan para kritikus khawatir Jokowi lebih mementingkan perekonomian dibandingkan melakukan hal lebih untuk menunjang kesehatan warga Indonesia. Padahal kekinian dalam kondisi darurat besar-besaran akibat virus corona.
3. Jokowi Pertahankan Menkes Terawan
Belakangan muncul seruan dari publik supaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto karena diniai gagal menangani pandemi virus corona secara serius.
John menyebut, kebijakan ini menjadi persoalan besar. Apalagi tersiar isu, kepala Satuan Tugas Covid-19 Letnan Doni Monarno mengeluh terhadap sikap Terawan saat menghadapi krisis akibat virus corona. Namun John mengutip ungkapan seorang pejabat pemerintah yang tidak disebutkan jelas namanya.
"Dalam budaya politik Jawa, ia (Terawan) hanya akan dipindahkan setelah krisis berakhir," kata John.
4. Seruan Sosial Distancing Belum Maksimal
Upaya pencengahan penularan virus corona yang dicetuskan Jokowi melalui social distancing dianggap John belum maksimal. Kampanye tersebut masih dilanggar banyak orang.
"Untuk pembicaraannya soal social distancing, pesannya (Jokowi) tidak selalu berhasil," tukasnya.
Hal ini berkaca pada terjadinya aksi massa yang menuntut RUU Omnibus law pada 15 Maret. Sebanyak 1.000 pekerja turut dalam aksi tersebut, ini menandakan bahwa social distancing belum terlaksana dalam kerumunan.
Selain itu, kegagalan social distancing terlihat saat Ijtima Dunia 2o20 yang diikuti oleh 8.000 umat muslim dari 34 negara di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Meski pada akhirnya acara tersebut ditunda, tampak bahwa warga masih abai dengancial seruan jaga jarak yang dimaksud.
"ejabat lokal berusaha memahami acara tersebut dijadwalkan dua minggu setelah pertemuan di Kuala Lumpur. Di mana dalam acara itu, terkonfirmasi setengah dari 800 kasus positif corona di Indonesia", kata John.
5. Alat Medis Terbatas
Faktor lain yang menyebabkan rasio kematian akibat Covid-19 meningkat yakni ketersediaan alat medis yang masih terbatas.
"2000 fasilitas kritis tersedia di seluruh Indonesia, di mana 40 pesen digunakan untuk penderita penyakit non-virus, termasuk demam berdarah. Beberapa orang berpendapat bawah Covid-19 salah didiagnosa sebagai demam berdarah" kata John.
Begitu pula dengan 360 rumah sakit rujukan virus corona, menurut John fasilitas di sana masih terbatas terutama untuk alat pengujian khusus virus corona.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh