Suara.com - Akun resmi PT Kereta Commuter Indonesia menjadi sasaran protes penumpang di media sosial menyusul adanya kebijakan pembatasan jam operasional mulai Senin (23/3/2020) hari ini.
Diketahui Commuter Line membatasi jam operasional dan jumlah perjalanan kereta rel listrik (KRL) sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona Covid-19 lebih masif. Namun, langkah tersebut justru membuahkan hasil sebaliknya, penumpukan penumpang terjadi di beberapa stasiun dan gerbong.
Akun Twitter @aldi_zk, seorang penumpang KRL menjadi salah satu yang memberi komentar ke akun Twitter @CommuterLine. Ia berujar, adanya penumpukan penumpang akibat pembatasan jam operasional justru membuat potensi penularan Covid-19 jauh lebih besar.
Dalam cuitannya, @aldi_zk turut mengunggah foto kondisi penumpang di dalam gerbong KRL rute Bogor-Manggarai. Tampak kondisi penumpang yang menumpuk dan saling berhimpitan satu sama lain, tanpa social distancing.
"Jadwal berubah.. penumpang menumpuk .. resiko tertular makin besar .. foto krl rute bogor-manggarai sekitar jam 7," tulis @aldi_zk dikutip Suara.com, Senin.
Sementara itu, akun Twitter @Tiramissyou21 menilai pembatasan jam operasional bukan malah menghambat sebaran Covid-19, tetapi berdampak terhadap penghambatan aktivitas.
"#RekanCommuters "Guna mendukung kebijakan pemerintah utk menghambat penyebaran virus Corona". Begitu terlihat menghambat sih ini ya. Menghambat pekerjaan orang," ujarnya
Untuk diketahui, Pemprov DKI kembali menerapkan pembatasan transportasi umum untuk menekan angka penyebaran virus corona COVID-19. Kebijakan ini mulai Senin (23/3/2020) hari ini.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo menjelaskan sebelumnya pembatasan transportasi umum hanya berlaku untuk MRT, LRT Jakarta, dan TransJakarta, namun kini pembatasan juga meliputi kereta commuter (KRL).
Baca Juga: Perubahan Jadwal KRL Bikin Penuh Sesak, Warganet Ngamuk di Twitter
Atas pembatasan itu maka KRL hanya beroperasi mulai pukul 06.00 sampai 20.00 WIB.
Jumlah perjalanan KRL akan dikurangi sebanyak 276 KRL dari 991 KRL per hari atau sekitar 28 persen.
Berita Terkait
-
Klub - klub Papan Atas Brasil Tawarkan Stadionnya Jadi Rumah Sakit Lapangan
-
Perubahan Jadwal KRL Bikin Penuh Sesak, Warganet Ngamuk di Twitter
-
Istana: Milenial Adalah Generasi Penular Terbesar Corona COVID-19
-
Takut Tertular Corona karena Tak Jaga Jarak, Pemprov Tunda Operasi Pasar
-
Tes Covid-19, Pemprov Jabar akan Datangi Warga yang Tinggal Dekat Jakarta
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka