Suara.com - Dua orang pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 di Sumatera Selatan meninggal dunia namun belum bisa dipastikan kedua pasien tersebut positif terkena virus tersebut.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru di Palembang, Senin, mengatakan pemerintah provinsi (pemprov) dan Satgas Penanganan COVID-19 masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium Balitbang Kementerian Kesehatan.
“Belum ada hasil lab-nya. Jika nanti hasilnya sudah resmi akan kami sampaikan apapun itu, negatif atau positif,” kata dia dalam konferensi pers di Griya Agung, Palembang.
Deru menambahkan meski hasil resmi untuk kedua pasien tersebut belum keluar, namun mekanisme pemakaman kedua jenazah tersebut mengikuti SOP untuk penderita COVID-19 yang meninggal.
Ia menambahkan jika hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan bahwa dua orang ini meninggal dunia karena COVID-19 maka pemprov akan menaikkan status menjadi siaga.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumsel, Zen Ahmad, mengatakan kedua PDP tersebut meninggal pada Senin pagi.
Pasien tersebut meninggal pada usia masing-masing 54 tahun dan 53 tahun dan berjenis kelamin laki-laki.
“Ada yang meninggal pada pukul 5.45 WIB dan pukul 6.15 WIB. Salah satu yang meninggal itu merupakan pasien kiriman dari Kota Prabumulih,”kata dia.
Menurut Zen, pasien memiliki riwayat penyakit diabetes melitus. Selama menjadi PDP mereka dirawat dalam ruang isolasi RSMH.
Baca Juga: Pendeta di Batam Meninggal Corona, 25 Jemaat Dikabarkan Menolak Diisolasi
Zen menambahkan saat ini terdapat 5 PDP yang masih dirawat di RSMH Palembang.
“Totalnya ada 13 PDP, 6 sudah negatif, 2 meninggal dan masih menunggu hasil statusnya, dan 5 masih dirawat,” kata dia.
Kelima PDP yang masih dirawat tersebut, kata Zen, dalam kondisi sakit ringan dan sakit sedang. (Antara).
Berita Terkait
-
Penumpang Berjubel dan Berdesakan, Jadwal KRL Normal Kembali
-
Liga 1 2020 Resmi Distop Tanpa Batas Waktu, Persib Dilanda Kebingungan
-
Wabah Corona, IOC Mulai Pikirkan Rencana Menunda Olimpiade 2020
-
Bersihkan Rumah dari Paparan Virus Corona, Begini Panduannya!
-
Sebut Corona Tak Bahaya ke Anak Muda, Stafsus Presiden: Bahaya ke Orangtua
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
-
Shell Rumahkan Karyawan, BP Tutup 10 SPBU Akibat BBM Langka Berlarut-larut
-
Menkeu Purbaya Sindir Dirut Bank BUMN: Mereka Pintar Cuma Malas, Sabtu-Minggu Main Golf Kali!
Terkini
-
Mendagri Tito Pacu Daerah Optimalkan Bonus Demografi Menuju Indonesia Emas 2045
-
'Ini Tugas Negara!' DPR Ultimatum Polisi Usut Tuntas 3 Mahasiswa Hilang Usai Demo Akhir Agustus
-
Prabowo Segera Terbitkan Keppres, Komisi Reformasi Polri Bukan Cuma Omon-omon?
-
Motif Pembunuhan Bankir Terungkap: Ingin Kuras Rekening Tidur, Libatkan 2 Oknum Kopassus
-
Skandal Kuota Haji, Khalid Basalamah Kembalikan Uang, KPK: Masih Hitung, Sumbernya Ditelisik
-
Profil Ahmad Erani Yustika: Dulu Stafsus Jokowi, Kini Dipercaya Prabowo Jadi Sekjen Kementerian ESDM
-
Listrik 24 Jam PLN Buka Akses Digitalisasi Pendidikan bagi Ratusan Siswa Maluku Utara
-
Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
-
Drama KPU Berakhir, Ijazah Capres Kini Kembali Terbuka untuk Publik
-
Ramai Angket MBG di MTS Brebes, BGN: Isu Wali Murid Diminta Tak Menuntut Cuma Framming Negatif