Suara.com - Sejumlah sekolah sudah menerapkan belajar dari rumah kepada siswanya sebagai bentuk melindungi dari penyebaran pandemi virus Corona (Covid-19).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meminta kepada para pengajar untuk tidak hanya fokus dengan memberikan tugas kepada siswa saja.
Selama proses belajar dari rumah berlangsung, Kemendikbud mendapatkan sejumlah laporan keluhan dari orang tua ataupun siswa di mana para pengajar hanya membebankan tugas kepada siswa tanpa memberikan bimbingan.
"Kami mendengar banyak keluhan dan berbagai macam orang tua dan mahasiswa yang hanya diberikan pekerjaan yang begitu berat tapi tidak dibimbing," kata Nadiem melalui video yang disiarkan langsung oleh Biro Pers Istana Kepresidenan, Selasa (24/3/2020).
Dengan adanya keluhan seperti itu, maka Nadiem pun meminta kepada pengajar untuk bisa lebih berinteraksi dengan siswa ketimbang hanya memberikan tugas.
"Jadi mohon siswa-siswa walaupun bekerja di rumah bahwa guru itu juga benar-benar mengajar dari rumah dan membantu membimbing siswa-siswanya," tutur Nadiem.
Diketahui, pemerintah secara resmi meniadakan pelaksanaan Ujian Nasional Tahun 2020. Namun, pihak sekolah masih bisa melangsungkan ujian sekolah tanpa diperbolehkan menjalani tes tatap muka dan mengumpulkan siswa dalam satu ruangan kelas.
Nadiem mengatakan alasan pertama peniadaan UN ialah karena untuk keamanan dan kesehatan delapan juta siswa tidak terkecuali keluarganya. Lagipula untuk saat ini UN sudah tidak lagi menjadi syarat utama bagi kelulusan para siswa.
Meskipun begitu, Nadiem menerangkan bahwa pihak sekolah masih bisa melaksanakan ujian sekolah dengan catatan.
Baca Juga: Ajak Guru Besar UI, MUI Godok Fatwa Cara Salat Tanpa Harus Copot APD
"Ujian sekolah itu masih bisa dilakukan oleh masing-masing sekolah ujian kelulusan sekolah tapi tidak diperkenankan untuk melakukan tes tatap muka yang mengumpulkan siswa dalam ruangan kelas," kata Nadiem melalui video yang disiarkan langsung oleh Biro Pers Istana Kepresidenan, Selasa (24/3/2020).
Lebih lanjut, Nadiem memaparkan bahwa setiap sekolah memiliki beragam opsi yang bisa dipilih untuk pelaksanaan ujian sekolah. Kata Nadiem, pihak sekolah bisa saja melakukan ujian sekolah secara online, ataupun dengan menggunakan nilai akhir semester dari masing-masing siswa. Itu semua bisa dipilih tergantung keputusan dari masing-masing pihak sekolah.
Nadiem juga mengingatkan bahwa dalam pelaksanaan ujian sekolah itu, pemerintah tidak memaksakan pihak sekolah untuk mengukur ketuntasan seuruh capaian kurikulum hingga semester akhir. Salah satu pertimbangannya ialah dikarenakan belum meratanya sistem belajar melalui online.
"Jadi kami tidak memaksakan bahwa ujian sekolah itu harus mengukur ketuntasan capaian kurikulum sampai dengan semester terakhir ini yang terdampak oleh bencana Covid-19 dan terdistribusi pembelajarannya," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Operasi Pasar Tak Efektif, Anies Diminta Jual Pangan Murah Pakai Cara Ini
-
Kompak Tolak Rapid Test DPR, Demokrat-PAN: Dahulukan Rakyat!
-
Emak-emak Bikin Gosip Tetangganya Positif Corona, Dilaporkan ke Polisi
-
Biang Keladi Penyebaran Virus Corona di Bergamo Ternyata Liga Champions
-
Masih 30 Orang, Jubir COVID-19: Tak Ada Penambahan Pasien Corona Sembuh
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional