Suara.com - Lewat pidato yang dipancarluaskan pelbagai stasiun TV secara nasional, Perdana Menteri India, Narendra Modi menyatakan bahwa India akan menerapkan lockdown atau kuncitara alias kunci sementara mencegah penyebaran Novel Coronavirus yang menyebabkan Coronavirus Disease atau COVID-19. Aturan berlaku mulai hari ini, Rabu (25/3/2020). Demikian dikutip dari Association Press.
Perdana Menteri Narendra Modi juga memberikan peringatan, dalam masa lockdown warga diharapkan untuk tetap berada di dalam rumah. Tindakan berada di kawasan publik akan memperbesar potensi virus itu terbawa ke permukiman masing-masing. Dan negara sudah menyiapkan dana sebesar 2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk mendukung sektor kesehatan dalam memerangi pandemi ini.
"Untuk menyelamatkan India sebagai negara dan setiap warga negaranya, warga dilarang bepergian dalam kondisi apapun," jelas Narendra Modi.
Ia menambahkan bahwa keputusan lockdown selama 21 satu hari adalah sangat berat sekaligus memberikan pukulan keras bagi sektor perekonomian nasional. Namun bila tidak dilakukan, negara bakal mundur 21 tahun.
Dengan pengumuman lockdown India, artinya seperlima bagian dunia telah melakukan aksi kuncitara. Termasuk di antara negara-negara itu adalah Italia, Spanyol, Britania Raya, Belanda, serta Malaysia. Sementara China yang menjadi episentrum pertama, tepatnya Kota Wuhan, kini mulai membuka status lockdown.
Pengumuman lockdown India ini tentu saja memicu kepanikan dan seperti terjadi di pelbagai negara, terjadi panic buying dan berbuntut pembubaran oleh pihak berwajib.
Hingga saat ini, departemen kesehatan India melaporkan 469 kasus aktif COVID-19, dan 10 kematian. Pejabat berulang kali bersikeras tidak terdapat bukti penyebaran lokal dan telah melakukan tes. Namun di negara dengan puluhan juta warga tinggal di kawasan perkotaan padat dan sediaan air bersih tidak teratur, para ahli mengatakan penyebaran lokal tidak bakal terhindarkan.
Sementara kasus infeksi COVID-19 di India, secara resmi disebutkan hanya ada tiga, semuanya adalah pelajar yang berada di Kota Wuhan. Seluruhnya menjalani perawatan di kota asal mereka, di negara bagian Kerala, India, serta kini dinyatakan pulih.
Sejak Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan COVID-19 adalah pandemi global, pemerintah India mengambil langkah untuk mengatasinya, dan Narendra Modi menyatakan, "Karena berpotensi untuk menyebar dengan sangat cepat, kami akan bertindak."
Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi: Alasan COVID-19 saat Ditilang, MG ZS Meluncur
Dalam beberapa hari terakhir, India secara bertahap menyerukan imbauan tetap tinggal di rumah, melarang penerbangan internasional dan domestik, serta menangguhkan layanan penumpang di seluruh jaringan kereta api sampai 31 Maret 2020.
Dalam seruan kuncitara, Perdana Menteri India belum membahas pengecualian tentang layanan kebutuhan warga lebih detail. Ia hanya menyebutkan, "semua langkah telah diambil oleh pemerintah pusat dan negara bagian untuk memastikan pasokan bahan pangan."
Kementerian Dalam Negeri India menyatakan bahwa layanan penting termasuk toko kelontong, bank, ATM dan pompa bensin akan tetap dibuka. Peraturan lebih lanjut, untuk acara pemakaman, tidak dibolehkan dihadiri lebih dari 20 orang.
Yang menarik, adalah cara Perdana Menteri Narendra Modi "mengantar" pengertian kuncitara atau lockdown, yaitu mengibaratkan kisah epik Ramayana sebagai gambaran. Bagaimana sang pahlawan mesti melindungi istrinya.
"Anda harus ingat bahwa Anda akan mengundang wabah serius seperti Virus Corona baru ke rumah, begitu melangkah keluar dari tempat tinggal masing-masing," begitu ungkapnya.
Perlu digarisbawahi, pengertian lockdown atau kuncitara mungkin masih sulit dipahami bagi sekitar 300 juta orang India yang menurut data resmi hidup di bawah garis kemiskinan. Dan Menteri Keuangan India, Nirmala Sitharaman mengatakan paket bantuan komprehensif bagi warga akan segera diumumkan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!