Laki-laki berusia 55 tahun ini pun menggunakan Kaletra, kombinasi obat HIV, untuk mengatasi sakitnya.
"Ketika saya mendengar kata life support, saya begitu ketakutan," kata Ben. "Pikiran menjadi kosong untuk beberapa saat."
Ben lalu mengirim pesan kepada keluarganya untuk memberitahukan keadaannya. Ia juga mengirim sms kepada salah seorang temannya untuk menunjukkan dimana surat wasiatnya berada.
"Jika sesuatu terjadi pada saya, tolong beri tahu keluarga saya tentang surat wasiat saya".
Pukul 11 malam, Dr Liew meninggalkan rumah sakit setelah menstabikan kondisi Ben.
"Ketika saya diintubasi, saya bangun di sebuah ruangan kantor yang tidak saya kenali," kata Ben.
Ben menatap ruang kantor yang berisi meja, lemari arsip, jam dan tak ada seorang pun di sana.
"Itu menakutkan, dalam artian aku tak punya kendali. Aku tidak bisa keluar," kisah Ben.
Dalam adegan halusinasi selanjutnya, kepalanya dikelilingi oleh bahasa-bahasa Korea yang ia sama sekali tak mengerti.
Baca Juga: Ramalan Zodiak April 2020: Pisces Kelelahan, Virgo Rawan Kehabisan Uang
"Aku mencoba memejamkan mata, tetapi aku tak bisa menghindarinya," kata Ben yang mengalami halusinasi ini ketika dibius.
Ben melanjutkan, "Aku hanya bisa berpikiroh tolong, aku hanya ingin keluar dari sini, aku tidak bisa menerimanya! Lalu aku pindah ke adegan selanjutnya".
Dr Liew mengarakan, Ben menderita ICU delirium. Kondisi ini umum terjadi pada pasien yang kritis dan menerima sedasi dengan dosis tinggi.
"Jika mereka tidak dibius dengan benar, kita tidak akan bisa membebaskan mereka dari ventilator untu membantunya bernapas, dan itu akan semakin memperburuk peradangan paru-paru," kata Liew.
Ben bergantung pada alat bantu pernapasan hingga lima hari kemudian.
Perlaha, Dr Liew melepas secara bertahap dari alat bantu ventilator dans edasi tersebut.
Berita Terkait
-
Sebut Kebijakan Menkumham Diskriminatif, DPR: Napi Tipikor Tak Dibebaskan?
-
Minta Warga Tak Tolak Jenazah Corona, Ganjar: Tolong Jaga Perasaan Keluarga
-
Presiden Jokowi Tinjau RS Darurat Corona di Pulau Galang Batam
-
LIVE STREAMING: Update Covid-19 Rabu, 1 April 2020
-
Sebut di Daerah Tak Ada Karantina Wilayah, Jokowi: Lockdown Itu Apa Sih?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Tukar 5 Kapibara Jantan, Ragunan Resmi Boyong Sepasang Watusi Bertanduk Bernama Jihan dan Yogi
-
Ini Daftar Rute Transjakarta yang Beroperasi Hingga Dini Hari Selama Malam Tahun Baru 2026
-
Refleksi Akhir Tahun Menag: Bukan Ajang Euforia, Saatnya Perkuat Empati dan Spirit Kebangsaan
-
Malam Tahun Baru di Jakarta, Dishub Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Ancol, Kota Tua, hingga TMII
-
Gubernur Banten: Tingkat Pengangguran Masih Tinggi, Penataan Ulang Pendidikan Vokasi Jadi Prioritas
-
Perayaaan Tahun Baru di SudirmanThamrin, Pemprov DKI Siapkan 36 Kantong Parkir untuk Warga
-
Kaleidoskop DPR 2025: Dari Revisi UU Hingga Polemik Gaji yang Tuai Protes Publik
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?