Suara.com - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Jambi Samsiran Halim mengatakan, kepulangan pasien 01 positif virus corona atau Covid-19 asal Kabupaten Tebo seharusnya tidak terjadi. Ia sangat menyayangkan pasien tersebut diperbolehkan pulang oleh pihak RSUD Raden Mattaher Jambi.
"Mungkin keinginan yang bersangkutan (pulang), istilahnya pulang paksa. Sebenarnya itu tidak boleh. Tidak dipulangkan seharusnya," kata Samsiran, sebagaimana dilansir Metrojambi.com (jaringan Suara.com), Rabu (8/4/2020).
"Tapi kita di Jambi (RSUD) masih banyak yang kosong. Sebaiknya tetap diisolasi hingga hasilnya dinyatakan negatif," katanya menambahkan.
Sementara itu, saat penjemputan pasien pada Selasa (7/4/2020) malam untuk kembali dirawat di rumah sakit, Syamsiran menyampaikan istrinya juga turut diperiksa. Sebab sang istri merupakan orang yang contact tracing langsung dengan pasien.
"Selain istri, keluarga inti (anak-anak) juga diperiksa dan akan kita pantau selama 14 hari ke depan," terangnya.
Meskipun kebijakan akan kondisi pasien berada di pihak RSUD, Syamsiran mengatakan bahwa ini perihal wabah, harusnya berkoordinasi.
"Tapi sudah clear. Pasiennya sudah kembali ke RSUD (diisolasi). Kondisi pasien sehat. Makanya dipulangkan itu karena sehat, cuma hasilnya masih positif," imbuhnya.
Syamsiran pun berharap, jumlah pasien positif Covid-19 di Jambi tidak semakin bertambah. Di mana hingga saat ini, pasien yang dinyatakan positif tercatat ada dua orang.
"Mudah-mudahan tidak bertambah. Kita takut jika bertambah. Kalau itu tidak betul-betul terkontrol kita susah, pemprov susah," katanya lagi.
Baca Juga: Pasien Corona di Jambi Bikin Gempar, Pulang dari RS Lalu Dijemput Lagi
Syamsiran juga menyampaikan, bantuan Alat Pelindung Diri (APD) di rumah sakit sudah lumayan banyak, yakni sekitar 5 ribu APD.
"Khusus di Provinsi Jambi kita dapat bantuan pertama dua ribu dan dikirim dua ribu lagi, terakhir dapat tambahan seribu. Sekarang sudah lima ribuan," ujar dia.
Berita Terkait
-
Ragunan Cegah Corona, Kandang Rutin Dibersihkan dan Satwa Diperiksa Dokter
-
Lelaki Mendadak Terkapar Meninggal di Jalan, Jasad Dievakuasi Tim Pakai APD
-
Tira-Persikabo Juga Ikuti Putusan PSSI, Pangkas Gaji Pemain 75 Persen
-
Menkominfo Klaim Aplikasi Peduli Lindungi Bisa Pantau Orang Kena Corona
-
Lima Olimpian Pertaruhkan Nyawa, Perangi Pandemi Corona di Garda Terdepan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting