Suara.com - Demi menghindari infeksi corona, satu keluarga di Sverdlovsk, Rusia memilih untuk kabur ke hutan untuk mencari tempat perlindungan.
Mereka mengungsi ke hutan usai melihat sebuah iklan tentang pentingnya social distancing atau #JagaJarak supaya terhindar dari wabah covid-19.
Namun, keputusan tersebut justru mendatangkan masalah. Polisi terpaksa mencari dan mengamankan mereka usai ada laporan dari kerabat dekat keluarga tersebut.
Beruntung, tak lama setelah laporan masuk, polisi dan relawan berhasil menemukan keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan tiga orang anak-anak yang masih kecil itu.
Mereka ditemukan dalam kondisi sehat. Tenda mereka berdiri di tengah hutan, di bawah langit yang terbuka.
Kepala keluarga tersebut, yang berusia 33 tahun, mengaku terinspirasi kabur ke hutan karena interaksi manusia di sana sangat terbatas. Dengan demikian, risiko mereka tertular virus corona menjadi sangat kecil.
Untungnya, salah seorang kerabat yang mengetahui hal itu segera mengontak polisi. Meski aman dari corona, orang yang mengaku kerabat mereka itu merasa khawatir dengan kondisi kesehatan keluarga tersebut, terutama anak-anak.
Pasalnya, mereka hanya membawa perlengkapan seadanya dan kondisi di hutan minim fasilitas.
Meski demikian, kepala keluarga tersebut mengaku akan kembali ke desa terdekat secara berkala guna membeli bahan makanan yang dibutuhkan selama hidup di hutan.
Baca Juga: Trump Sebut Bulan Milik AS, Rusia Geram
Usai diperiksa, dokter mengungkap keluarga tersebut dalam keadaan sehat. Namun, anak-anak mereka terpaksa dibawa ke kantor pelayanan sosial.
Polisi akhirnya memberikan sanksi berupa denda sebesar 100 hingga 500 rubel kepada orang tua tersebut, dengan alasan telah membahayakan nyawa anak-anak.
"Orang tua telah dituntut berdasarkan Kode Pelanggaran Administratif karena tidak berhasil memenuhi kewajiban untuk merawat, mendidik, dan melindungi hak dan kepentingan anak di bawah umur," demikian siaran resmi kepolisian setempat seperti dikutip dari Hops.id -- jaringan Suara.com, Sabtu (11/4/2020).
Berita Terkait
-
Putin Naikkan Gaji Tenaga Medis Garda Depan Corona hingga Rp 15 Juta
-
Putin dan Trump Sedang Rebutan Bulan, Tapi Mereka Bukan Satu-satunya...
-
Trump Sebut Bulan Milik AS, Rusia Geram
-
Koala Terluka saat Kebakaran Australia, Dilepas ke Alam Liar
-
Wabah Virus Corona, Rusia Perpanjang Penangguhan Kompetisi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian