Suara.com - Polisi Malaysia ditangkap setelah kedapatan menyekap dua orang perempuan warga negara Mongolia. Ia juga ditahan karena memperkosa dua orang korban selama masa penyekapan.
Mengutip Malay Mail, anggota kepolisian yang berusia 30 tahun itu membawa dua orang korban menuju sebuah hotel pada Jumat (10/4/2020) malam waktu setempat.
Saat itu, polisi sedang melaksanakan patroli sehubungan dengan status negara Malaysia yang tengah dalam masa lockdown.
Korban semula dihentikan oleh petugas saat dalam perjalanan pulang menggunakan mobil yang mereka sewa dari aplikasi E-Hailing Grab.
Saat dicek, dua orang perempuan tersebut tak membawa dokumen perjalanan yang sah.
Alhasil, oknum polisi itu memanfaatkan situasi dengan membawa mereka secara paksa menuju hotel terdekat dan melakukan pemerkosaan di sana.
Kepala Polisi Petaling Jaya Nik Ezanee Mohd Faisal mengatakan, setelah ada laporan, tim polisi yang dipimpin oleh Wakil Kepala Supt Ku Mashariman Ku Mahmood menggerebek hotel yang menjadi lokasi kejadian dan menyelamatkan kedua korban.
"Anggota polisi itu berusia 30 tahun dan sudah ditangkap, saat ini sedang diselidiki selama lima hari ke depan," kata Nik Ezanee.
Dua orang korban yang masing-masing berusia 20 tahun dan 37 tahun itu diduga terlibat perdagangan seks ilegal.
Baca Juga: Razia Corona, Oknum Polisi Justru Sekap dan Perkosa 2 Turis Asal Mongolia
Namun, Nik Ezanee menegaskan bahwa dalam kasus ini, posisi mereka tetap sebagai korban.
"Para korban tidak memiliki dokumen perjalanan yang sah. Ada kemungkinan bahwa mereka terlibat perdagangan seks ilegal tetapi saya ingin memperjelas bahwa, dalam hal ini, mereka adalah korban," katanya.
Tak hanya dugaan pemerkosaan, Nik Ezanee juga mengatakan bahwa oknum polisi tersebut akan dikenakan tuntutan lain yaitu penculikan dan pemerasan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui bahwa korban ditahan di kamar hotel selama lebih dari 24 jam sebelum tim polisi menyelamatkan mereka.
Keduanya tak dapat berbicara dalam bahasa Inggris maupun Melayu sehingga polisi memanggil satu orang teman mereka yang bertindak sebagai penerjemah.
Nik juga mengatakan, dirinya sangat kecewa dengan insiden itu karena pelakunya adalah anggota kepolisian yang seharusnya mengayomi dan melindungi masyarakat.
Tag
Berita Terkait
-
Razia Corona, Oknum Polisi Justru Sekap dan Perkosa 2 Turis Asal Mongolia
-
Kena Razia, 2 Turis Asing Malah Diperkosa Oknum Polisi Dua Hari Dua Malam
-
Viral Polisi Ludahi Pengendara Mobil, Publik Murka
-
Istri Banting Tulang Kerja, Suami di Rumah Malah Perkosa Anak
-
Jadi Gerbang Transit TKI Ilegal, Bupati Bintan Minta Pelaku TPPO DItindak
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE
-
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
-
Kementerian PU Tandatangani Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung SPPG di 152 Lokasi
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan
-
SPPG, Infrastruktur Baru yang Menghubungkan Negara dengan Kehidupan Sehari-Hari Anak Indonesia
-
Jaksa Kejati Banten Terjaring OTT KPK, Diduga Peras WNA Korea Selatan Rp 2,4 Miliar
-
6 Fakta Wali Kota Medan Kembalikan 30 Ton Beras Bantuan UEA, Nomor 6 Jadi Alasan Utama
-
Cas Mobil Listrik Berujung Maut, 5 Nyawa Melayang dalam Kebakaran di Teluk Gong
-
Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Mendagri Tito Minta Maaf