Suara.com - Penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) pada warga di Kelapa Gading, Jakarta Utara salah sasaran. Pasalnya, penerima Bansos yang seharusnya diperuntukan untuk warga terdampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini malah berasal dari kalangan mampu.
Camat Kelapa Gading M Harmawan enggan disalahkan terkait kejadian ini. Ia menyatakan pihaknya hanya sekadar mengawasi penyaluran bantuan langsung ke rumah warga yang terdaftar sebagai penerima.
"Tugas Camat dan Lurah itu monitor, bantuan itu sampai kepada yang namanya data tersebut, PD Pasar Jaya langsung ke RW. RW diminta share lokasi barang drop di mana, kami hanya pastikan saja," ujar Harmawan saat dihubungi, Jumat (17/4/2020).
Karena adanya kejadian ini, Harmawan mengatakan pihaknya akan kembali memeriksa data penerima Bansos. Ia tidak ingin nantinya ada warga yang seharusya dapat malah tak tersalurkan.
"Belajar dari kemarin bakal ada tahapan cleansing data, mencoba kembali meneliti kembali data mana yang memang sesuai," jelasnya.
Sebelumnya, fraksi PDI-P DKI Jakarta menilai penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) salah sasaran. Pasalnya masih banyak warga yang seharusnya tak mendapatkan bantuan malah terdaftar sebagai penerima.
Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengatakan satu RW di Kelapa Gading Jakarta Utara dikirim paket bantuan itu. Padahal, warga daerah itu tergolong kalangan mampu.
Bahkan, kata Gilbert, rata-rata rumah di daerah itu memiliki harga senilai Rp 7 miliar. Akhirnya, warga memilih untuk menolak dan mengembalikan bantuan itu.
"Kita merasa pemberian bansos belum tepat sasaran karena kejadian di Kelapa Gading membuktikan hal tersebut. Satu RW menolak, karena merasa mampu, kabarnya rumah termurah disitu Rp 7M," ujar Gilbert saat dihubungi, Kamis (16/4/2020).
Baca Juga: Makassar Terapkan Hukum Pidana selama PSBB Corona 24 April - 7 Mei 2020
Berita Terkait
-
Makassar Terapkan Hukum Pidana selama PSBB Corona 24 April - 7 Mei 2020
-
Selama PSBB Depok, Satpol Keliling Imbau Warung Tak Sediakan Tempat Makan
-
Tak Bisa Larang Jemaah, Masjid di Bekasi Tetap Gelar Jumatan saat PSBB
-
TOK! PSBB Corona di Kota Makassar Mulai 24 April 2020
-
Perputaran Ekonomi Jabodetabek Seret Imbas PSBB
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf