Suara.com - Setelah diperpanjang dua kali, Pemerintah Malaysia kembali memperpanjang masa karantina selama dua pekan, hingga 12 Mei mendatang.
Masa karantina Malaysia yang dikenal dengan istilah movement control order (MCO) ini, telah dimulai sejak 18 Maret silam dan jika sesaui dengan jadwal sebelumnya, berakhir pada 28 April.
Melansir dari laman Channel News Asia, keputusan perpanjangan yang ketiga ini diumumkan oleh Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin pada Kamis (23/4) malam.
"Meskipun angka sebaran Covid-19 telah menunjukkan hasil yang positif, namun kami memutuskan untuk terus mengambil langkah lanjutan hingga pandemi Covid-19 benar-benar terkendali," ujar Muhyiddin pada pidatonya.
Muhyddin menambahkan, tidak menutup kemungkinan jika nantinya masa MCO akan kembali diperpanjang. Namun, pemerintah mungkin akan memberikan beberapa kelonggaran jika angka infeski terus menurun.
"Jika kasus Covid-19 mengalami penurunan yang signifikan, pemerintah mungkin akan melonggarkan MCO secara bertahap di beberapa sektor, termasuk sektor sosial," sambungnya.
Dengan adanya tambahan masa karantina ini, Malaysia akan menjalani periode karantina guna menekan sebaran virus corona selama 56 hari.
Pada hari ke-37 periode MCO ini, angka infeksi Covid-19 di Malaysia telah mengalami penurunan. Sejak pekan lalu, angka kasus baru tturun menjadi dua digit.
Hingga Kamis (23/4) ini, angka kasus Covid-19 di Malaysia sebanyak 5.603, dengan jumlah kematian 95 kasus. Sementara, sebanyak 3.542 pasien dilaporkan telah pulih.
Baca Juga: Paraguay Lockdown, Silvio Escobar Legowo Tak Pulang Kampung
Perdana Menteri dalam pidatonya juga menyebut soal rencana pemulihan ekonomi Malaysia. Disebutkan, pemerintah tengah mempelajari metode menghidupkan lagi perekonomian secara bertahap, mengingat adanya tambahan periode MCO.
"Saya telah memerintahkan Kementerian Keuangan dan Unit Perencanaan Ekonomi di bawah Departemen Perdanan Menteri untuk menyusun rencana pemulihan ekonomi menyuluruh untuk jangka pendek, menengah, dan panjang," kata Muhyiddin.
Beberapa inisiatif yang direncanakan, imbuh Muhyiddin, yakni upaya untuk membangun kapasitas dan keterampilan masyarakat, mendorong konsumsi produk lokal, meningkatkan ketahanan industri dan mencipatkan lingkungan investasi yang lebih positif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Bupati Bireuen Tinjau Jembatan Krueng Tingkeum, Siap Dukung Kelancaran Logistik Aceh-Medan
-
APBD DKI 2026 Menyusut, Ini Sektor yang Akan Jadi Fokus Utama
-
Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, YLKI Minta Audit Independen dan Tanggung Jawab Operator!
-
1.392 Personel Siaga di Silang Monas, Kawal Aksi Buruh Hari Ini!
-
Aturan Royalti Musik Tak Kunjung Jelas, Pelaku Usaha Butuh Kepastian Hukum di Momen Nataru
-
DPRD DKI Jamin Ekonomi Jakarta Tak Akan Mati karena Aturan Kawasan Tanpa Rokok
-
Romo F.X. Mudji Sutrisno, SJ Meninggal Dunia, Ketua STF Driyarkara Sampaikan Duka
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh