Pemprov Jabar Lakukan 3 Tahap
Sementara itu, untuk melawan Covid-19, Kang Emil berujar, Pemda Provinsi Jabar memiliki tiga tahap. Pertama, pencegahan.
"Kami tidak memiliki banyak anggaran dan teknologi dibanding Korea Selatan, dengan penduduk yang sama, kurang lebih 50 juta jiwa. Jadi kreativitas dan inovasi menjadi kunci bagi kami," katanya.
"Ada juga social distancing dan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Saat ini, PSBB ada di Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) dan Bandung Raya, dengan 10 kota/kabupaten terlibat. Dari data, kami menemukan bahwa pandemi ini mayoritas terjadi di area metropolitan, bukan di daerah kecil. Jadi semakin padat penduduknya, semakin tinggi (kasus) Covid-19," kata Kang Emil.
Kedua, lanjutnya, dengan tracking, tracing, dan testing, merujuk pola yang dilakukan pemerintah Korea Selatan dengan jumlah penduduk yang sama dengan Jabar, yakni sekitar 50 juta jiwa.
"Dibanding provinsi lain, kami paling banyak melakukan tes. Saat ini, hampir 110 ribu (tes), mayoritas RDT, dengan beberapa di antaranya dengan PCR. Jadi semakin banyak tes, semakin banyak kami mendapat peta persebaran. Dari tes masif ini, kami pun menemukan lima klaster. Dua klaster dari Bogor, satu dari Karawang, satu dari Bandung, dan satu dari Sukabumi," paparnya.
Ketiga, ujar Kang Emil, adalah treatment. Ia mengatakan, Pemda Provinsi Jabar sudah memiliki skenario, mulai dari bagaimana jika pasien positif Covid-19 mencapai 100 orang, atau 1.000 orang, bahkan skenario hingga 10 ribu orang.
"Saat ini masih dalam kontrol," ujarnya.
Terkait aplikasi Pikobar yang disambut positif oleh UNDP Indonesia, Kang Emil menjelaskan, aplikasi tersebut digunakan sebagai wadah bagi masyarakat dalam mengetahui progres Covid-19, melakukan donasi, mendaftar menjadi relawan, hingga aduan bagi warga yang merasa berhak namun belum mendapatkan bantuan sosial.
"Kami juga memohon bantuan (masukan) UNDP terkait pandangan Jabar dalam penanggulangan Covid-19 ini dan juga arahan dari UNDP terkait data dan perkembangan terbaru terkait Covid-19," ucap Kang Emil.
Baca Juga: Ridwan Kamil Paparkan Sejumlah Inovasi Pemdaprov Jabar di Korea Selatan
Dalam pertemuan online tersebut, Kang Emil pun mengizinkan UNDP Indonesia untuk mencatat data dari pertemuan tersebut jika dianggap berguna dalam keperluan mereka untuk memberikan arahan bagi daerah lain.
Jabar Mendapat Respons Baik
Sementara itu, Country Director of UNDP in Indonesia, Christophe Bahuet mengatakan, Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang paling terdampak Covid-19. Chris, sapaan Christophe berujar, pihaknya pun melihat banyak respons baik yang dilakukan Jabar di bawah kepemimpinan Kang Emil.
"Kami sudah melihat bagaimana Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat merespons dan bertindak (dalam pandemi) dan kami menemukan banyak aksi (kebijakan) menarik," kata Chris.
"Pekerjaan kalian (Jabar), misalnya aplikasi Pikobar ini, sangat futuristik, menunjukkan bagaimana pemerintah daerah bekerja di masa depan. Setelah Covid-19 berakhir, ini akan menjadi cara pemerintah daerah bekerja secara digital, dan cara bekerja kalian akan menjadi pemimpin dalam inovasi," pujinya.
Chris pun menegaskan bahwa UNDP Indonesia bekerja sama dengan pemerintah pusat terus mendukung warga Indonesia dalam melawan Covid-19. Setelah mengamati dampak kesehatan dan sosial-ekonomi, UNDP pun memberikan masukan dan rekomendasi kepada pemerintah daerah.
"Mendengar (paparan) langsung dari Anda (Ridwan Kamil), sungguh luar biasa. Seperti yang Anda sebut, kita masih mencoba menemukan solusi yang tepat, itu sebabnya setiap hari kita semua masih belajar," kata Chris.
Berita Terkait
- 
            
              Donasikan Ventilator dan Truk, Astra Ajak Pakai Masker dan Tetap di Rumah
 - 
            
              Pasca Geger Nasi Anjing, Warga: Kantor ARK Qahal Banyak Didatangi Polisi
 - 
            
              Penderita COVID-19 Dunia Tembus 3 Juta Orang, Kematian di Angka 207.000
 - 
            
              Tingkatkan Kepedulian, Kemenparekraf Canangkan #BersamaJagaIndonesia
 - 
            
              20.469 Kepala Keluarga di Bantul Terima Bantuan Hingga Akhir Tahun
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Tiba di Stasiun Manggarai, Prabowo Jajal KRL Baru dari China dan Tinjau Kereta Khusus Petani
 - 
            
              Heboh Projo Gabung ke Gerindra, Hensa Curiga Settingan Jokowi Langgengkan 2 Periode Prabowo-Gibran
 - 
            
              Penipuan Digital Makin Marak, Pakar Siber Beberkan Ciri Pelaku dan Cara Aman Hindarinya
 - 
            
              BGN Tegaskan Pentingnya Ompreng Stainless Steel 304 Asli di Program MBG Setelah Kasus Pemalsuan
 - 
            
              Skandal Tiada Akhir: Abdul Wahid Tambah Daftar Panjang Gubernur Riau Tersandung Korupsi
 - 
            
              Benarkah Klaim Budi Arie Diajak Prabowo Gabung Gerindra? Ini Fakta Sebenarnya
 - 
            
              Pidato Puan Buka Masa Sidang: DPR Kawal Uang Rakyat Kembali untuk Rakyat
 - 
            
              Bungkam Kena OTT, Begini Gaya Santuy Gubernur Riau saat Digelandang ke Gedung KPK
 - 
            
              Armada Langit RI Makin Gahar! Pesawat Raksasa Canggih Kedua Pesanan Prabowo Tiba Februari 2026
 - 
            
              Penumpang Dibuang Ojol Depan DPR Usai Tabrak Truk, Tewas Setelah Seminggu Koma