Suara.com - Sebuah pesan berantai tersebar di media pesan singkat WhatsApp. Dalam pesan yang beredar itu disebutkan bahwa Pemprov Bali telah membeli 4.000 unit alat tes cepat atau rapid test virus corona (covid-19) dari PT Kirana Jaya Lestari dengan merek Vivadiag.
Disebutkan dalam pesan yang beredar itu, bahwa alat rapid test yang dibeli Pemprov Bali sudah dipakai di Desa Abuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli pada tanggal 30 April 2020.
Alat rapid test dengan merek Vivadiag itu dijual oleh PT Kirana Jaya Lestari telah memperoleh rekomendasi dari BNPB dengan nomor R-276/BNPB/HOKS/KU.08/03/2020.
Kemudian, dari 1.200-an orang yang dites, sebanyak 443 dinyatakan positif corona. Pada tanggal tersebut juga telah dilakukan uji swab kepada 126 orang yang dinyatakan positif. Namun ternyata hasilnya negatif semua, sisanya sedang diuji diswab.
Namun, dalam keterangan lebih lanjut disebutkan dalam poin kedua, bahwa BNPB tidak pernah mengeluarkan rekomendasi Nomor R- 276/BNPN/HOKS/KU.08/03/2020 pada PT Kirana Jaya Lestari.
Berikut isi dari rilis yang beredar WhatsApp tersebut:
Dari: koordinator subbidang Pam dan Gakkum Gugus tugas covid 19 Pusat diBNPB.
Prihal : informasi ttg tdk validnya alat Rapid test covid 19.
1. Alat Rapid Test Covid-19 bermerk VivaDiag yang dijual oleh PT. Kirana Jaya Lestari telah memperoleh rekomendasi dari BNPB dengan nomor R-276/BNPB/HOKS/KU.08/03/2020. Dan telah dibeli sebanyak 4.000 unit oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali.Alat ravid test tsb pd tgl 30 april 2020 telah digunakan di Desa Abuan ,Kabupaten Bangli,dari 1200 an yg dirapid, sebanyak 443 yg positif. Pd tgl tsb juga telah dilakukan diuji swab kepd 126 orang yg dinyatakan positip ,ternyata hasilnya negatif semua. Sisanya sedang diuji diswab.
Peralatan tsb dibeli oleh Dinas Kesehatan Bali,sebanyak 4000 unit.
2.Peralatan Ravid test covid 19 merk VivaDiag yg dijual oleh PT Kirana jaya lestari,bahwa pihak BNPB tdk pernah mengeluarkan Rekomondasi
Nomor R- 276/BNPN/HOKS/KU.08/03/2020.Pada PT Kirana jaya lestari.
Baca Juga: CEK FAKTA: Baru Anies yang Dikunjungi 40 Dubes Sejak Indonesia Merdeka?
3. Apabila ada didaerah ditemukan Alat ravid test covid 19 merk VivaDiag yg dijual oleh PT Kirana jaya lestari untuk diamankan karena alat tsb tdk Valid dan tdk direkomondasikan oleh BNPB,serta laporkan kepd kepolisian setempat untuk dilakukan penyitaan.
Demikian informasi tsb untuk dijadikan cegah dini dan deteksi dini didaerah.
TTD
Wakil koordinator subbidang Pam & Gakkum Gugus tugas Covid 19 Pusat (BJP Dr Darmawan S)
Penjelasan Dinkes Bali
Sementara itu, berdasarkan artikel yang dimuat di Tribunnews.com berjudul: Beredar Kabar Alat Rapid Test Pemprov Bali Tak Direkomendasi BNPB, Begini Penjelasan Kadiskes, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya mengakui bahwa pihaknya memang membeli alat rapid test sebanyak 4.000 unit dari PT Kirana Jaya Lestari dengan merek Vivadiag.
Namun Suarjaya tak mengingat secara persis kapan alat rapid test itu dibeli karena waktu ordernya memang sudah cukup lama.
Berita Terkait
-
Arus Tol Cipali Lengang, Begini Penampakanya
-
Perangi COVID-19, Uni Emirat Arab Kirim Bantuan 7 Ton Alat Medis ke India
-
#LulusJalurCorona Trending, Anak SMA Rayakan Kelulusan via Online
-
Tak Syuting Sampai Akhir Tahun, Verrell Bramasta Beralih Jadi YouTuber
-
Pandemi Virus Corona Bikin Maia Estianty Bahagia, Kok Bisa?
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui