Suara.com - PM Boris Johnson merupakan salah satu pejabat yang berhasil sembuh dari serangan virus corona covid-19. Setelah kesembuhannya, ia mengakui Inggris sudah memiliki rencana darurat jika dirinya meninggal.
Dilansir News18.com, Boris Johnson mengungkapkan bahwa dokter yang merawatnya sudah siap mengumumkan kematiannya setelah ia dibawa ke unit perawatan intensif (ICU).
"Itu adalah masa yang sulit, saya tidak akan menyangkalnya," ujar Johnson dalam wawancara dikutip dari surat kabar The Sun pada Minggu (3/5/2020).
"Mereka punya strategi untuk menghadapi skenario seperti saat kematian Stalin."
"Saya tidak dalam kondisi yang baik dan saya menyadari ada rencana darurat. Para dokter memiliki segala macam peraturan untuk apa yang harus dilakukan jika ada yang tidak beres," lanjut pernyataan Johnson.
Pria 55 tahun itu dinyatakan positif covid-19 pada 27 Maret tetapi ia menyatakan hanya gejala ringan. Namun seminggu setelah karantina mandiri, ia tak kunjung membaik.
Dia dibawa ke rumah sakit sebagai tindakan pencegahan pada 5 April untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, dan dalam waktu 24 jam dipindahkan ke ruang perawatan intensif (ICU).
Pemimpin Partai Konservatif itu menghabiskan waktu 3 hari dan menerima bantuan oksigen.
Setelah keluar rumah sakit pada 12 April, ia mengakui pertarungannya melawan virus corona "bisa berjalan baik".
Baca Juga: Deretan Jersey Koleksi Aryn Williams, Rata-rata dari Klub Inggris
Kepada The Sun Johnson mengaku berpikir, "Bagaimana saya bisa keluar dari kondisi ini?" Dia tidak berpikir bahwa dirinya akan meninggal.
Johnson, yang kembali bekerja pada Senin (27/4) dan menjadi seorang ayah ketika tunangannya Carrie Symonds melahirkan, mengatakan ia diberi "liter dan liter" oksigen di rumah sakit.
Boris Johnson juga mengakui sempat frustrasi karena kondisinya tidak kunjung membaik. Bahkan dokter sudah mempertimbangkan apakah akan diintubasi dan memakai ventilator.
"Pada saat itulah sedikit... mereka mulai berpikir tentang bagaimana mengumumkan (jika ia meninggal)," ujar Johnson.
The Sun menuliskan Johnson sangat emosional ketika mengingat kembali perawatan dan pemulihannya, yang disebutnya "luar biasa".
Ia juga mengatakan tidak ingin ke rumah sakit pada awalnya, tetapi dokter bersikeras karena kadar oksigennya rendah. "Mereka benar memaksa saya untuk ke rumah sakit." ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa