Suara.com - Sebanyak 19 orang, yang merupakan jemaah Masjid Ruhul Jadid, Komplek Taman Raya V, Batam Kota akan menjalani karantina di Rusunawa Tanjunguncang.
Mereka dibawa Tim Covid-19 Batam, Rabu (6/5/2020) sekitar pukul 14.30 WIB dengan menggunakan sebuah bus.
Dilansir dari Batamnews.co.id (jaringan Suara.com), status 19 orang tersebut menjadi orang dalam pemantauan (ODP) setelah diketahui memiliki riwayat kontak dengan satu pasien Covid-19, yakni kasus 34 Batam. Pasien tersebut seorang marbot/garin di masjid tersebut.
Tak dipungkiri, selama ini para warga masih melaksanakan salat berjamaah di masjid tersebut. Kendati pemerintah sudah memberikan imbauan terkait aktivitas beribadah di rumah.
"Kasus nomor 34 ini adalah seorang marbot (garin) di Masjid Ruhul Jadid, sehingga para warga ini sudah otomatis melakukan kontak langsung dengan marbot tersebut," kata Camat Batam Kota, Aditya Guntur Nugraha.
Proses penjemputan 19 orang itu berjalan lancar, meski ada beberapa yang sempat menolak karena alasan tertentu. Namun setelah mendapat penjelasan dari kecamatan, mereka akhirnya mau untuk dikarantina.
Aditya menjelaskan, ke-19 orang ini sudah melakukan rapid test dan swab. Untuk rapid test, hasilnya non reaktif. Sedangkan untuk test swab masih menunggu keluar hasilnya.
“Karena belum ada jaminan untuk mereka, maka harus melakukan karantina mandiri. Makanya sambil menunggu hasil swab, kami pertimbangkan bawa ke Tanjunguncang,” ujar Aditya.
Untuk keluarga yang ditinggalkan selama masa karantina, Aditya sudah meminta perangkat RT untuk mendata dan terus menghimpun informasi terkait apa yang dibutuhkan keluarga mereka.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Ada Penampakan Hantu di RS Covid-19 Galang, Batam?
“Yang jelas kami dari pemerintah, TNI dan Polri akan terus memonitor warga kami. Baik kebutuhan dasarnya, maupun kebutuhan-kebutuhan lainnya,” ujar Aditya.
"Jangan ada warga yang memakai pemahamannya sendiri terhadap wabah ini. Karena kita tidak tahu, apakah memang badan kita ini sehat. Jadi yang haris kita pahami, bahwa ini bukan aib. Ini adalah suatu hal yang wajib kita selesaikan bersama. Yang paling bahaya itu adalah penyebarannya, penyebarannya yang sangat cepat itu yang harus kita pahami,” sambungnya.
Petugas yang datang menjemput memberikan dukungan moral kepada 19 warga yang akan di karantina itu. Bahkan di dalam bus yang digunakan untuk menjemput, para warga yang akan dikarantina saling memberikan semangat satu sama lain.
Berita Terkait
-
Ratusan Jemaah Tarawih di Sidoarjo Jalani Rapid Test, 6 Reaktif Corona
-
Kebingungan Bisa Jadi Tanda Infeksi Virus Corona Covid-19, Ini Kata Dokter!
-
Puluhan Alumni Ijtimak Gowa di Jateng Positif Corona, Ganjar Meradang
-
Terungkap! Pasien Pertama Corona di Prancis Terpapar Sejak Desember 2019
-
Kasus Pertama, Ibu Hamil dengan Corona Covid-19 Berisiko Preeklamsia
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Waka Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru
-
Profil Marsinah, Aktivis Buruh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan oleh Presiden Prabowo
-
Peluk Hangat Anak-anak Soeharto di Istana Usai Terima Gelar Pahlawan Nasional, Titiek Tersenyum
-
Akhir Drama Penculikan Bilqis: Selamat Tanpa Luka, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Terungkap! 7 Fakta Jaringan Sadis Penculikan Bilqis, Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam
-
Akhirnya Pahlawan! Ini Sederet Fakta di Balik Gelar Nasional Soeharto
-
Babak Baru Korupsi Petral, Siapa Tersangka yang Dibidik Kejagung dan KPK?
-
Dunia Sorot Soeharto Jadi Pahlawan: 'Diktator' Disematkan Gelar Kehormatan oleh Menantunya
-
Jangan Ekstrem! Pesan Tutut Soeharto untuk Pengkritik Gelar Pahlawan Sang Ayah
-
Gelar Pahlawan Tak Hapus Dosa Orde Baru? Respons Putri Soeharto Soal Tuduhan HAM dan Korupsi Ayahnya