Suara.com - Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan jika virus corona atau COVID-19 akan bertahan sekurang-kurangnya selama dua tahun dari sekarang. Prediksi tersebut ia peroleh dari para pakar kesehatan di Malaysia.
"Pakar-pakar kesehatan mengatakan COVID-19 akan berada di sekitar kita sekurang-kurangnya selama dua tahun. Itu artinya bahaya COVID-19 akan senantiasa berada di sekeliling kita," ujarnya melalui video yang ia sebar via akun Twitter-nya @IsmailSabri60, Minggu (3/5/2020).
Ia lantas mengatakan bahwa jika hal itu benar, maka pemerintah Malaysia tak mungkin terus-terusan memperpanjang masa lockdown hingga dua tahun mendatang.
"Tidak mungkin oleh karena COVID-19 berada di sekitar kita selama dua tahun maka PKP [Perintah Kawalan Perbuatan] akan diteruskan selama dua tahun," lanjutnya.
Oleh sebab itu, ia kemudian mengingatkan masyarakat untuk senantiasa berjaga-jaga. Pasalnya, menurut Ismail, keselamatan warga pada akhirnya menjadi tanggungjawab masing-masing individu.
"Tanggungjawab menjaga diri dan keluarga sebenarnya yang paling besar adalah disiplin kita dan kita mesti melindungi diri sendiri ataupun melakukan 'self regulation' ini untuk memastikan kita selamat," jelasnya.
Meskipun PKP (Movement Control Order) atau kebijakan lockdown di Malaysia diperpanjang hingga 12 Mei mendatang, namun menurut Ismail, yang terpenting adalah masyarakat mau bersikap disiplin untuk memastikan diri mereka terhindar dari COVID-19.
"Jadi, tuan-tuan dan puan-puan, menjaga diri sendiri itulah yang paling penting demi memastikan keselamatan diri, keluarga, dan masyarakat di sekitar kita," katanya.
Baca Juga: Heboh Warga Ribut Suara Tadarus di Medan, Yang Protes Penasihat Masjid
Berita Terkait
-
Go Internasional, Dosen FKIK UNJA Gelar Pengabdian di PPWNI Malaysia
-
Kronologis Indonesia Dibawa Malaysia saat Kena Hukuman FIFA
-
Pengamat Malaysia Anggap Hukuman FIFA Lebih Besar dari Skandal Suap 1994
-
Ucapan Blunder Facundo Garces Kembali Jadi Sorotan usai Malaysia Disanksi FIFA
-
Kisah Timor Leste saat Palsukan Dokumen seperti Malaysia, Sanksinya Sangat Berat
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Adu Kekayaan Mardiono Vs Agus Suparmanto, Saling Klaim Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Kasad Maruli Pimpin Kenaikan Pangkat 65 Jenderal TNI AD, 3 di Antaranya Sandang Pangkat Letjen
-
Parade Bintang di Lautan: 67 Jenderal TNI AL Naik Pangkat, KSAL Pimpin Langsung Upacara Sakral
-
Momen Eks Walkot Semarang Mbak Ita dan Suami Tinggalkan Bui, Dikawal Ketat di Pernikahan Anak
-
BMKG Peringatkan Krisis Pangan Akibat Cuaca Ekstrem, Desak Pembangunan Infrastruktur Tahan Bencana
-
Mendagri Tekankan Efisiensi Anggaran dalam Konsinyering RKA 2026
-
Kekayaan Mardiono yang Terpilih Jadi Ketum PPP, Tembus Triliun di LHKPN
-
Sosok Muhammad Mardiono, Klaim Terpilih Ketum PPP di Tengah Kericuhan Muktamar
-
Cuaca Ekstrem Hari Ini: BMKG Beri Peringatan Dini Hujan Lebat dan Petir di Kota-Kota Ini!
-
Nyaris Jadi Korban Perampasan, Wanita Ini Bongkar Dugaan Kongkalikong 'Polisi' dengan Debt Collector