Suara.com - Sejumlah ABK asal Indonesia yang berhasil menyelamatkan diri dari kapal Longxing 629 China menceritakan kondisi tragis yang mereka alami selama berada di kapal ikan milik China itu.
Mereka dipaksa meminum air laut setiap hari hingga menyebabkan kondisi kesehatan mereka terus menurun.
Tak hanya itu, mereka juga setiap hari hanya dibolehkan tidur 3 jam. Makan pun, mereka kerap diberikan ikan umpan pancing.
Media Korea Seatan MBC News berhasil mewawancarai sejumlah ABK kapal tersebut. Mereka mengaku mendapatkan perlakuan yang berbeda dibandingkan awak kapal asal China.
Bila awak kapal asal China mendapatkan keistimewaan bisa mengkonsumsi air minum kemasan yang dibawa dari daratan, lain halnya dengan para ABK asal Indonesia.
Mereka tidak diberikan air minum kemasan sehingga terpaksa harus meminum air laut yang disuling.
Akibatnya, semakin hari kondisi kesehatan mereka semakin menurun. Mereka mengeluhkan sering mengalami pusing hingga mengeluarkan dahak.
"Pusing, enggak bisa minum air sama sekali. Pernah juga sampai ada dahak," ujar salah seorang ABK asal Indonesia dikutip dari ABC Australia -- jaringan Suara.com, Jumat (8/5/2020).
Tak hanya mendapatkan perlakuan diskriminasi, para ABK juga dipaksa bekerja dengan waktu kerja yang tidak masuk akal. Mereka harus bekerja dalam posisi berdiri sekitar 30 jam.
Baca Juga: Cegah Sebaran Covid-19 Saat Masa Longgar, Pantai di Pattaya Akan Ditutup
Mereka juga harus bersembunyi-sembunyi ketika hendak istirahat. Mereka memanfaatkan waktu makan per enam jam sekali untuk duduk sebentar.
"Waktu kerjanya itu berdiri sekitar 30 jam, dari setiap enam jam makan saat makan inilah kami manfaatkan untuk duduk," ungkapnya.
Di kapal tersebut ada lima orang ABK Indonesia yang telah bekerja selama 13 bulan. Selama itu, mereka hanya mendapatkan upah sebesar Rp 1,8 juta atau Rp 136 ribu per bulannya.
Sebelumnya diberitakan, cerita miris datang dari dunia pekerja kapal asal Indonesia. Empat dari 18 Anak Buah Kapal (ABK) yang bekerja di Kapal Longxing 629 China meninggal dunia dan tiga jasad di antaranya terpaksa dibuang ke laut lepas.
Ketua Serikat Pekerja Perikanan Indonesia (SPPI) Korea Selatan Ari Purboyo mengungkapkan, mereka meninggal dunia dalam kondisi tubuh yang bengkak.
Tiga ABK tersebut, yakni Al Fattah yang meninggal dunia pada September 2019 karena sakit, Sefri asal Palembang dengan penyebab yang sama, kemudian Ari yang meninggal dunia pada Februari 2020.
Berita Terkait
-
Sempat Telantar di Korsel, 14 ABK Kapal China Tiba di Indonesia Sore Ini
-
Kirim Pesan, Kim Jong-un Puji Xi Jinping Soal Penanganan Covid-19
-
ABK WNI di Kapal China Dibuang ke Laut, GP Ansor: Tindakan Biadap!
-
Jasad 3 ABK WNI Dilarung di Laut, DPR: Kemenlu Jangan Sekedar Klarifikasi
-
Stres, Anak Kubur Hidup-hidup Ibu Kandung yang Lumpuh
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Usai Jerat Bupati, KPK Tetapkan 3 Tersangka Baru dalam Kasus Koltim
-
Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Integritas dan Profesionalisme Penyelenggara Pemilu
-
Balas Dendam, Santri Korban Bullying Ngamuk Bakar Ponpes di Aceh Besar, Begini Kronologinya!
-
Sidang Perdana PK, Tim Hukum Eks Dirut Asabri Adam Damiri Ungkap 8 Bukti Baru
-
Teror Telepon Misterius ke Hakim Tipikor Medan Sebelum Kamar Pribadinya Ludes Kebakaran
-
Suara Eks Dirut ASDP Bergetar di Sidang Korupsi, Pleidoi Personal Soal Keluarga
-
Polda Metro Jaya Gelar Perkara Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?
-
Sakit Hati Terus Dibully, Santri Nekat Bakar Pesantren: Biar Barang Mereka Habis Terbakar!
-
Gubernur Bobby Nasution Teken Kesepakatan Pengelolaan Sampah Jadi Energi
-
Surati Adhi Karya, Pramono Minta Tiang Monorel Mangkrak Dibongkar Dalam Sebulan