Suara.com - Belum lama ini beredar kabar jika Menteri Ketenagakerjaan dinilai merendahkan harga diri pekerja Indonesia. Kabar tersebut beredar di media sosial usai beberapa tokoh publik mengomentari berita berjudul "Menaker Akui Kualitas Pekerja Indonesia di Bawah Pekerja Cina" yang diterbitkan situs Gelora.co.
Salah satu figur publik yang ikut berkomentar adalah Musni Umar, rektor Universitas Ibnu Kaldun. Lewat akun Twitter-nya @musniumar, ia menilai pernyataan Menaker menyakiti hati pekerja Indonesia.
"Maaf bu menteri, pernyataannya merendahkan pekerja Indonesia. Tidak boleh ada menteri apalagi Menteri Tenaga RI buat pernyataan seperti itu. Kalau rendah kualitas mereka tugasmu meningkatkan kualitas mereka," demikian tulis @musniumar via Twitter.
Namun, belakangan ia justru dikecam warganet karena cuitan tersebut. Pasalnya, ada fakta menarik di balik berita yang ia sebarkan itu.
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, ditemukan fakta bahwa berita yang dibagikan dan dikomentari oleh Musni Umar adalah berita tahun 2017.
Pada tahun 2017, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) masih dijabat oleh Hanif Dhakiri. Sementara untuk periode 2019-2024, posisi Menaker telah dijabat oleh Ida Fauziyah.
Maka, pernyataan bahwa kualitas pekerja China lebih baik dari pekerja Indonesia menjadi tidak relevan untuk saat ini karena bukan Menaker Ida Fauziyah yang mengucapkan.
"Kita selama ini berorietasi ke pendidikan formal, yang dari segi kurikulum belum sempurna. Jadi problem kita sebenarnya adalah missmatch, bukan ke persoalan lapangan kerjanya," kata Menaker Hanif Dhakiri, circa 2017 seperti dikutip dari berita Suara.com.
Baca Juga: Psikologis Masyarakat Pengaruhi Penanganan Covid-19
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak benar jika Menaker Ida Fauziyah menilai kualitas pekerja Indonesia lebih rendah dari pekerja asal China. Pernyataan tersebut adalah milik Menaker Hanif Dhakiri yang diucapkan pada tahun 2017 dan dikomentari oleh sejumlah tokoh publik namun tidak sesuai konteks.
Berita Terkait
-
Eks Stafsus Bungkam Usai Diperiksa KPK: Kasus Pemerasan TKA Seret 3 Mantan Menteri?
-
Ditinggal Mundur Dua Menteri, Jokowi Tunjuk Muhadjir Dan Airlangga Jadi Plt Mendes-Menaker
-
Di Akhir Masa Jabatan, Menaker Luncurkan Buku Transformasi Ketenagakerjaan Menyentuhkan Optimisme Indonesia Maju
-
Kolaborasi Indonesia-Jepang Makin Penting, Menaker: Kunci Memperkuat Posisi Kedua Negara
-
Kemnaker Raih Opini WTP atas Laporan Keuangan 2023, Ida Fauziyah: Hasil Kerja Kolaboratif
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi