Suara.com - Aksi kekerasan terhadap aparat kepolisian terjadi di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Seorang Kapolsek ditusuk dan 7 orang polisi disandera ratusan warga yang marah terkait operasi penertiban penambangan emas tanpa izin alias Peti di daerah itu.
Dilansir dari Metrojambi.com (jaringan Suara.com), insiden itu terjadi pada Minggu (11/5/2020). Tepatnya di Desa Batu Kerbau, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo.
Beruntung, sejumlah anggota polisi yang disandera ratusan warga itu bisa dibebaskan oleh jajaran Polda Jambi yang turun ke lokasi pada Senin (11/5/2020) dini hari.
Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi mengatakan, usai mendengar informasi ada penyanderaan itu, Kapolres Bungo, AKBP Tri Saksono Puspo Aji bersama jajarannya langsung turun ke lokasi untuk melakukan pembebasan.
Dibantu para tokoh masyarakat, polisi tiba di lokasi pada Minggu malam pukul 23.15 WIB. Dan pada Senin dini hari pukul 23.30 WIB para anggota polisi yang disandera berhasil dibebaskan.
"Kita akan tindak tegas seluruh pelaku Peti yang ada di sana (Kabupaten Bungo). Kasusnya akan kita selidiki," kata Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi.
Kronologi Kejadian
Menurut Kuswahyudi, kasus ini berawal dari tulisan masyarakat di media sosial Facebook atas nama Abunyani Yani pada grup 'Bungo bebas bicara'.
Pada postingannya tanggal 7 Mei 2020, Abunyani menyebut adanya aktivitas Peti di Desa Batu Kerbau, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo pada Jumat 8 Mei 2020.
Baca Juga: Lihat Harimau Mondar Mandir di Kebun Sawit, Warga Jambi Geger
Berbekal informasi itu, tim dari Unit Tipidter Polres Bungo yang mendapat informasi itu, kemudian langsung melakukan penyelidikan. Bersama Polsek Pelepat, 13 personel gabungan itu mendatangi Desa Batu Kerbau.
Saat memasuki area pertambangan, tim menemukan alat berat yang diduga digunakan pelaku Peti. Namun, tim tak menemukan pelaku hinggga akhirnya hanya berhasil melepaskan perangkat komputer dari alat berat tersebut.
Selanjutnya, petugas meninggalkan lokasi menuju arah Polsek Pelepat. Di mana saat itu kondisi cuaca sedang hujan dan jalan berlumpur.
Masalah muncul saat petugas melewati Desa Belukar Panjang. Sekitar 600 massa yang diduga warga desa setempat menghadang petugas.
Keributan antara petugas dan masyarakat tak bisa dihindari. Massa yang terdiri dari laki laki dan perempuan kemudian merusak kendaraan petugas.
Dalam suatu insiden, Kapolsek Pelepat AKP Suhendri mengalami luka tusuk di bagian bokong, dan bersama delapan personil berhasil menyelamatkan diri ke kamp PT Prima Mas Lestari (PML).
Sementara, tujuh personil gabungan lainnya disandera massa di Desa Belukar Panjang.
"Situasi di sana saat ini sudah aman dan terkendali di bawah penjagaan kepolisian dan TNI," kata Kuswahyudi.
Berita Terkait
-
Lihat Harimau Mondar Mandir di Kebun Sawit, Warga Jambi Geger
-
Unik! Warga Manfaatkan Banjir untuk Belajar Berenang
-
Motif Pemuda 21 Tahun Bunuh Gadis SMP di Jambi Lalu Buang Mayatnya ke Parit
-
Miris, Ratusan Tenaga Medis Pasien Corona Jambi Belum Gajian dari Januari
-
Ada 32 Orang Positif Corona, Kota Jambi Jadi Zona Merah Covid-19
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Korban Kriminalisasi PT Position Minta Prabowo Bebaskan Mereka: Bapak Jadi Presiden karena Kami!
-
KPK Ungkap Mayoritas Biro Perjalanan Haji Bermasalah Berada di Pulau Jawa
-
Iming-imingi Ojol Uang Rp500 Ribu jika jadi Mata-mata Polisi, Polda Metro: Tantangan Makin Berat
-
Agus Suparmono Dapat Dukungan Eks Ketum Romi dan Wagub Jateng Jelang Muktamar X PPP
-
Janji Bantu UMKM Ortu Siswa, BGN: Tujuan MBG Bangkitkan Ekonomi Lokal, Bukan Memperkaya Konglomerat!
-
Nanik S Deyang Nangis-Nangis Soal MBG, Jejak Digital Bikin Publik Geram
-
Menu MBG Spageti-Burger Dikritik Ahli Gizi, BGN: Kreativitas SPPG, Biar Siswa Gak Bosan Makan Nasi
-
Sosok Bapak J Ketua Dewan Pembina PSI Belum Terungkap, Kaesang: Politisi dan Pengusaha
-
Melawan Kriminalisasi PT Position: JATAM Minta Komnas HAM Bela 11 Masyarakat Adat Maba Sangaji
-
Dipuji Brand Baru, Aksi Jokowi Tiru Gaya Prabowo Gebrak Podium PBB Malah Banjir Cibiran: Penjilat!