News / Nasional
Sabtu, 27 September 2025 | 10:23 WIB
Menu MBG Spageti-Burger Dikritik Ahli Gizi, BGN: Kreativitas SPPG, Biar Siswa Gak Bosan Makan Nasi
Baca 10 detik
  • BGN menanggapi kritikan ahli gizi soal spageti dan burger yang menjadi salah satu menu program MBG. 
  • Nanik menyebut menu spageti dan burger itu merupakan kreativitas dari SPPG agar siswa tidak bosan menyantap hidangan menu MBG. 
  • Dia juga menyebut jika spageti dan burger tidak menjadi menu MBG yang tiap hari diberikan kepada para siswa.

Suara.com - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang akhirnya angkat bicara terkait menu spageti dan hamburger dalam program makan bergizi gratis yang menuai kritikan dari ahli gizi. Terkait kritikan itu, Nanik berdalih, penyajian spageti dan burger menjadi taktik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengatasi siswa yang bosan dengan nasi sebagai sumber karbohidrat.

Menurutnya, menu spageti dan burger juga menjadi salah satu bentuk kreativitas dari pengelola SPPG.  

"Mohon maaf ada yang mengkritik, 'Masak ada spageti? Masa ada burger diberikan, apa gizinya? Jadi itu, mohon maaf, itu tidak selalu. Jadi anak-anak SPPG ini punya kreativitas, kreativitas gini ayo, biar enggak bosan makan nasi," ujarnya dikutip dari Antara, Sabtu (27/9/2025).

Nanik menjelaskan bahwa para siswa diperbolehkan untuk mengajukan permintaan menu MBG yang akan mereka konsumsi. Namun, menu permintaan itu hanya boleh sekali dalam seminggu.

Ilustrasi dapur untuk program makan bergizi gratis. (dok. Bizhare)

Menurut Nanik, menu spageti dan burger menjadi bentuk kreativitas salah satu SPPG di daerah agar siswa tidak bosan makan nasi.

Ia menekankan bahwa makanan yang khusus diminta siswa itu bukan menu harian.

Di sisi lain, Nanik juga menjelaskan bahwa siswa di daerah terluar mungkin saja mengetahui spageti dan burger dari media sosial, sehingga menu tersebut lah yang diminta ke SPPG untuk dimasak.

"Mungkin dia nontonnya di TV atau nonton di YouTube ya, terus kemudian ingin makan apa, satu minggu itu boleh request satu kali. Jadi anak-anak boleh request satu kali, supaya enggak bosan dengan makanan ini. Jadi itu tidak day to day kita berikan seperti itu," kata Nanik.

Sebelumnya, Ahli Gizi Tan Shot Yen mengungkapkan kekhawatirannya dengan menu MBG yang terdiri atas burger dan spageti, alih-alih makanan lokal dari daerah setempat.

Baca Juga: Dipuji Brand Baru, Aksi Jokowi Tiru Gaya Prabowo Gebrak Podium PBB Malah Banjir Cibiran: Penjilat!

Ia meminta BGN dapat mengalokasikan 80 persen menu MBG merupakan makanan lokal, contohnya menu ikan kuah asam di wilayah Papua, dan kapurung yang dikonsumsi oleh siswa di Sulawesi.

Load More