Suara.com - Albania berencana melegalisasi penanaman ganja (Cannabis sativa) untuk kebutuhan medis setelah selama enam tahun menindak keras perdagangan ilegal mariyuana. Rencana itu diungkapkan Perdana Menteri Edi Rama.
Pasalnya, selama perdagangan ganja ilegal di Albania, negara itu dinilai banyak pihak telah berubah jadi perkebunan mariyuana terbesar di Eropa.
Perdana Menteri Edi Rama mengatakan saatnya bagi Albania, negara termiskin di Eropa, memanfaatkan pasar yang menguntungkan itu dan mengikuti jejak Makedonia Utara, Yunani, dan Italia. Beberapa dari negara itu telah menerima berton-ton ganja dari Albania pada 2015 dan 2016.
"Penanaman (ganja) ilegal telah dikendalikan seluruhnya," kata Rama ke awak media lewat sesi jumpa pers virtual.
"Saat ini kami telah melalui tahap konsolidasi ketiga atau keempat. Kami berencana mengesahkan rancangan undang-undang itu saat sidang parlemen," terangnya.
Sebelum Rama memimpin Partai Sosialis memenangi pemilihan umum pada 2013, Lazarat, daerah di Albania yang berbatasan dengan Yunani, telah menjadi lahan perkebunan ganja skala industri yang tak tersentuh hukum dan aturan negara selama kurang lebih 15 tahun.
Namun, lewat operasi militer pada Juni 2014, kepolisian mengakhiri perdagangan ganja ilegal di Kota Lazarat. Akan tetapi dua tahun setelahnya, ladang ganja dapat ditemukan di sebagian besar wilayah Albania sehingga sejumlah pihak meragukan kemampuan pemerintah memerangi kelompok kriminal terorganisir sebagaimana diminta oleh Uni Eropa (EU).
Pemerintah Albania telah mengajukan keanggotaan untuk bergabung dengan Uni Eropa, tetapi permintaan itu masih dibahas oleh negara anggota.
Terkait hal itu, Misi EU di Albania mengatakan pihaknya dan Komisi Eropa tidak dapat berbuat apa pun terhadap rencana legalisasi tanam ganja di Albania.
Baca Juga: Pemerintah Putar Otak Agar Ekonomi Indonesia Tak Semakin Babak Belur
Pernyataan itu diunggah ke Twitter oleh perwakilan EU setelah PM Rama menjawab pertanyaan kepala delegasi EU di Tirana mengenai penggunaan ganja untuk kebutuhan medis pada sesi jumpa pers, Sabtu (9/5/2020) pekan lalu.
Albania akan menggelar pemilihan anggota parlemen tahun depan dan ide untuk mengatur sumber pekerjaan dan pendapatan yang potensial mendapat senjata kemenangan bagi partai pendukung usulan tersebut.
Koco Kokedhima, seorang pengusaha, mengatakan Rama "terlihat setuju dengan program partai kami. Kami menyambut baik perubahan itu". Kokedhima merupakan mantan pendukung Rama yang berubah menjadi oposisi.
Namun, Kepala Partai Lingkungan Agraria Agron Duka mengatakan: "Segala sesuatu yang membantu perekonomian bertumbuh itu baik. Namun sebagai suatu negara, kita tidak mengikuti hukum dengan baik sehingga aturan dapat dieksploitasi dengan buruk". Duka merupakan mantan menteri pertanian yang saat ini menjadi oposisi pemerintah.
Sementara itu, warga desa di Lazarat meminta seluruh terpidana penyalahgunaan ganja agar diberikan amnesti saat rancangan beleid itu sah jadi undang-undang. Warga menghendaki pengampunan penuh, bukan hanya amnesti untuk perbuatan menghindari pajak atas pendapatan tidak sah sebagaimana diusulkan oleh PM Rama sebagai tambahan dari rencana legalisasi tanam ganja.
Dalam kesempatan lain, seorang ekonom, Mentor Nazarko, mengatakan, "Pendapatan (tanam ganja) kemungkinan masih terbatas, tetapi itu dapat membantu negara". Ia menambahkan negara anggota EU meragukan rencana tersebut.
Berita Terkait
-
Bekasi Timur Geger, Pria 61 Tahun di Bekasi Diciduk Usai Samarkan 14,6 Kg Ganja dalam Dua Kardus!
-
Purbaya Ogah Terima Pajak dari Pedagang Thrifting, Anggap Ilegal Layaknya Ganja
-
Jude Bellingham Nyontoh Tingkah Buruk Vinicius Jr, Thomas Tuchel Ngamuk
-
Inggris Kalahkan Albania 2-0, Gelandang Rp1,17 Triliun Didamprat Roy Keane
-
Kalahkan Albania, Inggris Tutup Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan Sempurna
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
Masuk Dakwaan, 80 Konten Instagram Ini Jadi Senjata Jaksa Jerat Aktivis Delpedro Marhaen Cs
-
Badan Gizi Nasional Dorong UMKM dan Masyarakat Lokal Jadi Tulang Punggung Program MBG
-
58 Layanan Masyarakat Diusulkan Dicoret dari Keterlibatan Polri, Ada Pembuatan SIM Hingga SKCK
-
Anggota DPR Dorong Satgas Pascabencana Sumatera Bekerja Cepat: Jangan Sekadar Rapat!
-
Jakarta Kebakaran Lagi, 10 Warung di Kalideres Ludes Terbakar
-
Pemprov Aceh Surati PBB Minta Bantuan, Komisi II DPR: Tak Usah Diperdebatkan
-
Terungkap, Ada Nama Kakak Najwa Shihab di Grup Mas Menteri Core Team Nadiem Makarim
-
Gubsu Bobby Nasution: Pemerintah Pusat Sangat Membantu Pemulihan Pascabencana
-
Pemprov Aceh Minta Bantuan PBB, Nasir Djamil: Bukan Berarti Pusat Tak Sanggup, Ini Misi Kemanusiaan
-
Kuasa Hukum Kerry Sebut Tak Ada Dakwaan Soal Pengoplosan BBM di Kasus Pertamina