Sementara jutaan pekerja yang di-PHK di rentang bulan April dilaporkan tidak mencari pekerjaan baru mengingat sulitnya kondisi saat ini. Jika apa yang terjadi di sepanjang bulan April itu dihitung sebagai pengangguran, maka tingkat pengangguran akan mencapai hampir 24 persen.
Menanggapi situasi saat ini, sebagian besar ekonom memperkirakan tingkat pengangguran resmi di AS bisa mencapai 18 persen atau lebih tinggi pada Mei. Namun di musim panas, angka tersebut berpotensi turun.
Terhitung bulan April, keruntuhan ekonomi yang berdampak pada menyusutnya lapangan pekerjaan di AS memang begitu terasa. Karena berdasarkan data sebelumnya, di bulan Februari tingkat pengangguran hanya 3,5 persen, terendah setengah abad. Bahkan di bulan Maret, jumlah pengangguran hanya 4,4 persen.
Sekarang, dengan sedikit orang Amerika berbelanja, bepergian, makan atau berbelanja secara normal, pakar ekonomi memproyeksikan produk domestik bruto - ukuran terluas dari kegiatan ekonomi - menyusut pada kuartal April-Juni pada tingkat tahunan sekitar 40 persen.
Beberapa analis memprediksi rebound cepat. Ketua Federal Reserve Jerome Powell, Rabu (13/5/2020), memperingatkan bahwa resesi yang disebabkan oleh virus dapat berubah menjadi penurunan yang berkepanjangan yang akan mengikis keterampilan para pekerja dan memicu kebangkrutan banyak bisnis-bisnis kecil.
Powell mendesak Kongres dan Gedung Putih untuk mempertimbangkan pengeluaran tambahan dan langkah-langkah pajak untuk membantu usaha kecil dan rumah tangga agar menghindari kebangkrutan.
Powell berbicara sehari setelah Ketua DPR Nancy Pelosi, mengusulkan paket bantuan $ 3 triliun yang akan didistribusikan ke negara-negara bagian, rumah tangga dan pekerja perawatan kesehatan.
Namun administrasi Trump ingin melihat dulu damapk paket bantuan federal sebelumnya terhadap perekonomian. Keputusan pemerintahan Trump tersebut diamini oleh kubu Partai Republik di Kongres.
Trump memuji langkah untuk membuka kembali ekonomi negara bagian dengan harapan mengurangi pengangguran. Akan tetapi sejauh ini, hanya sedikit bukti ihwal dampak keputusan tersebut.
Baca Juga: 5.617 Orang Positif Corona di Jakarta, Bertambah 180 Pasien Hari Ini
Homebase, sebuah perusahaan perangkat lunak yang menyediakan teknologi waktu-jam untuk usaha kecil, telah melacak berapa banyak karyawan yang telah masuk dan berapa jam mereka bekerja sejak pandemi melanda.
Meskipun data menunjukkan beberapa orang telah kembali bekerja di sejumlah negara bagian yang telah melonggarkan lockdown, Homebase mengklaim angka tersebut masih jauh di bawah tingkat lapangan pekerjaan yang tersedia sebelum wabah melanda.
Homebase menambahkan, di Georgia, yang mulai dibuka kembali pada akhir April, jumlah orang yang bekerja di usaha kecil pada hari Selasa (12/5/2020) turun 37 persen dibandingkan dengan awal Maret. Sementara di New York, yang sebagian besar tetap ditutup, lapangan kerja usaha kecil turun 63 persen.
Jumlah penderita virus corona di AS terus bertambah, juga jumlah korban meninggal
Amerika Serikat hingga kini masih menempati posisi teratas daftar negara dengan dampak virus corona terbesar di dunia. Merujuk data worldometers.info, Kamis (14/5/2020), sebanyak 1.433.352 warga AS terjangkit virus corona. Angka itu termasuk penambahan 3.004 kasus baru per hari ini.
Sementara jumlah kematian akibat virus corona COVID-19 di AS saat ini mencapai 85.333 orang.
Tag
Berita Terkait
-
Rush Hour 4 Resmi Diproduksi Paramount Usai Adanya Permintaan dari Trump
-
4 Sunscreen Brand Amerika Serikat Terbaik untuk Kulit, Mulai Rp60 Ribuan
-
Ekspor Kakao Indonesia Terancam Turun Akibat Ulah Donald Trump
-
Donald Trump Kasih Batas Waktu Ukraina Terima Proposal Damai dari AS
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak