Suara.com - Beredar sebuah video di media sosial yang menampilkan seorang wanita yang tergeletak pingsan di Jembatan Penyebrangan Orang (JPO).
Dalam video itu, peristiwa itu terjadi di JPO yang menghubungkan halte Bus TransJakarta Mangga Besar, Jakarta Pusat. Tampak, tidak ada petugas halte ataupun masyarakat yang berani menolong saat wanita itu dalam kondisi tak sadarkan diri.
Video yang merekam kejadian ini pertama kali disebarkan oleh akun twitter @TerlaluLenje. Dalam keterangannya, dia juga tidak mengetahui pasti korban yang direkamnya mengalami sakit apa, dia hanya ingin berbagi informasi agar korban cepat ditangani.
Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta Nadia Diposanjoyo membenarkan kejadian itu terjadi apda Jumat (15/5/2020) hari ini sekitar pukul 08.00 WIB.
Menurut Nadia, wanita berinisial SRY itu sudah diselamatkan dengan baik oleh petugas halte dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang menurutnya sudah dibekali pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan pertolongan pertama pada saat kejadian.
"Petugas langsung memberikan pertolongan pertama dengan menggunakan APD lengkap dan membawa yang bersangkutan kembali ke Halte untuk diberikan pertolongan," kata Nadia di Jakarta, Jumat (15/5/2020).
Setelah mendapatkan pertolongan pertama, kondisi pelanggan kembali membaik, tersadarkan penuh dan langsung menelfon teman dekatnya untuk mengantarnya pulang.
"Dengan begitu, pelanggan tidak perlu dibawa ke rumah sakit lantaran kondisinya sudah pulih kembali. Dari laporan keterangan yang diberikan, SRY memiliki riwayat anemia atau tekanan darah rendah," ucapnya.
Atas kejadian ini, Nadia meminta masyarakat untuk tetap di rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak di masa pandemi virus Corona Covid-19 ini.
Baca Juga: Tinggali Hobi Slenderman, NF Gadis Pembunuh Balita Kini Rajin Mengaji
Kapolsek Tamansari AKBP Abdul Ghofur menambahkan petugas Transjakarta memberikan pertolongan kepada korban dengan menyadarkannya menggunakan minyak kayu putih dan memberikan teh manih hangat, lalu kemudian sadarkan diri.
Berita Terkait
-
Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Salah Satunya Tertular dari OTG
-
Akhirnya Anies Akan Buka Sekolah di Jakarta, Meski Masih Ada Corona
-
Ongkir Rp 25 Ribu, Nilai Paket Bansos Tahap 2 dari Anies Rp 300 Ribu
-
Update Kasus Covid RI 15 Mei: Pasien Corona Tambah Lagi 490 Orang
-
Pasien Sembuh Virus Corona RI 3.803 Orang Per 15 Mei, Tambah 285
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?
-
Wujudkan Kampung Haji Indonesia, Danantara Akuisisi Hotel Dekat Ka'bah, Ikut Lelang Beli Lahan
-
Banyak Terjebak Praktik Ilegal, KemenPPPA: Korban Kekerasan Seksual Sulit Akses Aborsi Aman
-
Sejarah Baru, Iin Mutmainnah Dilantik Jadi Wali Kota Perempuan Pertama di Jakarta Sejak 2008
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional