Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kalau pandemi virus Corona (Covid-19) tidak akan hilang dalam waktu singkat. Dengan begitu masyarakat Indonesia dikinta untuk tidak menyerah akan keadaan dengan mengubah budaya hidup.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan kalau pandemi Covid-19 bukan menjadi masalah di tingkat satu kabupaten saja, melainkan sudah menjadi permasalahan seluruh dunia. Karena itulah WHO menilai kalau pandemi Covid-19 tidak bisa menjadi masalah selintas.
Melihat dari sudut pandang WHO itu, Yuri pun meminta kepada masyarakat Indonesia untuk tidak menyerah akan kondisi yang tengah dirasakan. Ia menyebut masyarakat mesti memiliki komitmen yang kuat untuk berdampingan dengan situasi sekarang.
"Oleh karena itu keberadaan ini harus menjadi sebuah paradigma berpikir yang baru untuk kita. Karena bagaimana pun juga ini tidak dimaknai bahwa kita harus menyerah dengan situasi yang seperti ini," kata Yuri dalam pemaparannya yang disiarkan langsung melalui akun Youtube BNPB, Senin (18/5/2020).
Yuri mengatakan maksud memiliki paradigma berpikir yang baru itu di mana masyarakat harus bisa mengubah kebudayaan menjalani kehidupan sehari-hari. Di mana kalau sebelum ada pandemi Covid-19, masyarakat abai terhadap mencuci tangan, tidak menggunakan masker, atau bahkan berdesak-desakkan dengan orang lain, kini masyarakat harus mengubahnya.
Kata ia, penting bagi masyarakat untuk mengubahnya kebiasaan-kebiasaan menjadi lebih disiplin dengan kebersihan diri.
"Oleh karena itu mari kebiasaan-kebiasaan kita untuk hidup bersih dan sehat untuk selalu rajin mencuci tangan, untuk selalu menggunakan masker, untuk menghindari kerumunan untuk kemudian menjaga jarak fisik pada saat kita melakukan interaksi sosial, menjadi sesuatu yang penting," ujarnya.
"Inilah yang saya katakan sebagai bagian dari norma normal yang baru," tambahnya.
Baca Juga: Novel Baswedan: Ia Pasang Badan, Agar Pelaku Sebenarnya Tak Terungkap
Berita Terkait
-
Kronologis Perawat Hamil 4 Bulan Meninggal Positif Corona di RS Surabaya
-
GEGER! Kini 3 RW Dekat Tanah Abang Jadi Zona Merah Virus Corona
-
Kewalahan Awasi Pedagang Tanah Abang, Camat Ngeluh Kurang Petugas Satpol PP
-
Cerita di Balik Video Viral Penyambutan Pasien Sembuh Corona di Kulon Progo
-
Hasil Tes Covid-19 Bisa Negatif Palsu, Ahli Khawatir Penularan Virus Meluas
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
PSI Tapsel Salurkan Bantuan ke Sangkunur, Sejumlah Desa Masih Terisolasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional