Suara.com - Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) DKI, Muhammad Hanif mengakui pernah meminta uang Rp 150 juta kepada terdakwa mantan Kepala Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing (PMA) 3 DKI Jakarta Yul Dirga. Permintaan uUang itu untuk tambahan acara fashion show anaknya Hanif.
Hal itu disampaikan Jaksa dari KPK, ketika membongkar sadapan email antara Hanif dan Yul Dirga, dalam persidangan perkara kasus dugaan suap atas restitusi pajak PT WAE tahun 2015-2016, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, Senin (18/5/2020).
Jaksa KPK Takdir Suhan mengatakan dalam email itu, Hanif meminta tolong dicarikan tiga perusahaan yang mau mensponsori acara fashion show anaknya. Adapun uang kekurangan acara sebesar Rp 150 juta.
Hanif yang duduk di persidangan sebagai saksi untuk terdakwa Yul Dirga mengakui isi email tersebut.
"Betul (Pak Jaksa). Tujuannya hanya sponsorship," kata Hanif di PN Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (18/5/2020).
Jaksa Takdir pun kembali menanyakan kepada saksi Hanif apakah email tersebut juga dikirimkan ke pejabat pajak lainnya selain ke Yul Dirga, terkait permintaan uang Hanif untuk sponsor fashion show anaknya.
Hanif pun menjawab tidak ada dirinya mengirimkan ke pejabat pajak DKI lainnya terkait email itu, selain kepada Yul Dirga.
Menurut Hanif, permintaan uang itu pun akhirnya batal, lantaran kata Yul Dirga, tak ada perusahaan yang mau mensponsori acara fashion show.
"Saya terus terang kirim email, artinya kalau sudah cukup dananya kan. Ini kan kurang Rp 150 juta, tapi ini batal. Jadi istilahnya karena nggak ada yang mau perusahaan jadi sponsorship fashion show anak saya," ucap Hanif.
Baca Juga: Sampai 18 Mei, 5.996 Orang di Jakarta Terinfeksi Virus Corona
Jaksa KPK Takdir kembali menanyakan apakah acara fashion show tetap berjalan. Hanif pun mengaku berjalan dengan dirinya mengeluarkan uang tanpa adanya bantuan sponsor dari perusahaan manapun.
"Jadi, saya yang tanggulangin karena terjepit," ucap Hanif.
Hanif mengaku pernah juga diperiksa oleh Tim Inpektorat Jenderal Pajak DKI Jakarta soal email. Namun, oleh pihak Inspektorat persoalan itu tak diperpanjang.
"Pernah (diperiksa) oleh Inspektorat Jenderal. Saya tanya email yang mana, kan banyak email saya," tutup Hanif.
Dalam dakwaan Yul Dirga menerima suap sebesar USD 34.625 dan Rp 25 juta dari Komisaris PT. Wahana Auto Ekamarga (PT WAE), Darwin Maspolin. Uang itu bertujuan memberikan diskon mobil demi mendapat restitusi pajak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Baru Bebas, Dua Residivis Curanmor Nyamar Jadi Driver Ojol dan Beraksi Lagi
-
Geger Ijazah Jokowi, Petinggi Relawan Andi Azwan: Yang Nuding Palsu Itu Teroris!
-
Pemprov DKI Tertibkan Pasar Barito, Pramono: Kami Sangat Humanis, Manusiawi Sekali
-
Ricuh! Penggusuran Pasar Barito Berujung Blokade Jalan: Pedagang Melawan!
-
Tinggi Gula, Mendagri Tito Ajak Masyarakat Tinggalkan Konsumsi Beras: Saya Sudah Lakukan
-
Hati Teriris! Cerita Melda Diceraikan Suami Usai Lolos PPPK, Kini Viral di Podcast Denny Sumargo
-
Beri Hadiah Topi Berlogo PSI, Raja Juli Beberkan Kondisi Jokowi Terkini
-
Diceraikan Suami 2 Hari Jelang Dilantik PPPK, Melda Safitri Kini Disawer Crazy Rich Aceh
-
KB Bank Dukung Pembentukan Karakter Generasi Muda Melalui Beasiswa Pendidikan Sepak Bola
-
Doktrin 'Perkalian Nol' Dasco: Ramai di Akhir Cerita Tapi Sunyi saat Bab Perjuangan Ditulis