Suara.com - Mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla meminta masyarakat untuk menjadikan Hari Kebangkitan Nasional sebagai momen untuk bersatu melawan virus corona Covid-19. Diketahui, Hari Kebagkitan Nasional jatuh pada tanggal 20 Mei.
JK menyebut, lahirnya organisasi Boedi Oetomo pada 1908 silam, atau 112 tahun lalu merupakan momen untuk bangkit dan merdeka. Maka dari itu, JK meminta agar masyarakat untuk bangkit melawan musibah, yakni pandemi Covid-19.
"112 tahun sekarang, kita mengalami masalah yang berbeda. Kalau dulu bagaimana bangkit untuk Merdeka, bagaimana bangkit untuk menjadi bangsa, sekarang bagaimana kita sebagai bangsa bangkit dari mengalami masalah musibah COVID-19 ini yang juga tentu masalah bukan hanya masalah kita, masalah dunia masalah seluruh bangsa, masalah kemanusiaan," kata JK dalam konfrensi pers di akun Youtube BNPB, Rabu (20/5/2020).
JK mengatakan, segenap masyarakat harus bersatu dalam banyak hal. Diantaranya berperang melawan Covid-19.
Dalam melawan covid-19, masyarakat diminta untuk disiplin sebagai upaya bersama melawan pandemi corona tersebut.
"Sama dengan kebangkitan bangsa pada tahun 1908 itu soal persatuan. Karena tidak ada satu orang pun di muka bumi ini yang dapat menyelesaikannya sendiri, tapi harus dengan bersama-sama, harus dengan bersatu dalam disiplin, dalam satu upaya dan harus bersama untuk melawan corona ini," kata dia.
Ketua Umum PMI itu juga mengigatkan masyarakat agar selalu memperhatikan protokol kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah. Pasalnya, virus asal Wuhan, China itu tak pandang bulu dan bisa menyerang siapa saja.
"Dia akan menyerang siapa saja yang terlena, yang tidak waspada, yang tidak bersih, yang tidak menaati aturan. Dia akan menulari siapa saja. Karena itulah semangat kebangkitan ini harus jadi semangat yang baru bahwa justru kita harus bersatu untuk bangsa ini," kata JK.
"Kita tidak bisa membayangkan apabila bangsa ini tidak bersatu karena virus Corona ini tidak mengenal bangsa, tidak mengenal orang, tidak mengenal jabatan, tidak mengenal usia, tidak mengenal kedudukan," JK menambahkan.
Baca Juga: Implikasi Teknologi Informasi Geospasial dalam Penanganan Covid-19
Berita Terkait
-
Habib Bahar bin Smith Rapid Test Virus Corona, Negatif atau Positif?
-
Habib Bahar Jalani Rapid Test Corona di Lapas Gunung Sindur, Ini Hasilnya
-
400 Ribu Wanita Hamil selama WFH di Indonesia, Jadi Sorotan Asing
-
Tiga Kali Terinfeksi Virus Corona Covid-19, Wanita ini Ngaku Kesakitan
-
Akibat Covid-19, 60 Juta Orang Terancam Jatuh ke Jurang Kemiskinan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor