Suara.com - Perang urat syarat antara dua calon Presiden Amerika Serikat periode 2020-2024 mulai terlihat kendati Pemilihan Umum (Pemilu) baru akan berlangsung pada November mendatang.
Joe Biden, calon Presiden dari Partai Demokrat, menyebut saingannya dari Partai Republik, Donad Trump, sebagai orang yang benar-benar bodoh karena tak menggunakan masker di tempat umum.
Menyadur New York Times, Biden pada Selasa (26/5/2020), mengatakan perilaku Donald Trump menunjukkan kurangnya kepemimpinan yang dinilainya bisa membahaykan hidup orang banyak.
"Dia bodoh, benar-benar bodoh untuk berbicara seperti itu. Setiap dokter terkemuka di dunia mengatakan kamu harus mengenakan topeng di tengah orang banyak," kata Biden kepada CNN, dikutip dari New York Times, Rabu (27/5/2020).
Sebelumnya Donald Trump terkesan menyindir Biden lewat Twitter. Presiden petahana Amerika Serikat itu me-retweet foto Biden yang tengah menghadiri Memorial Day.
Dalam foto itu, Biden terlihat mengenakan masker berwarna hitam. Foto yang diunggah oleh analis politik Brit Hume itu menuliskan komentar: "Ini mungkin membantu menjelaskan mengapa Trump tidak suka mengenakan topeng di depan umum."
Membalas perkataan Biden, juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany, mengatakan keputusan Trump tak mengenakan masker tidaklah merugikan siapapun.
Sebaliknya, McEnany justru menyindir Biden yang baru kembali terlihat di depan publik, setelah beberapa lama berdiam diri di rumah sebagai antisipasi dari penyebaran virus Corona.
"Presiden sangat senang melihat Joe muncul dari ruang bawah tanah. Agak aneh bahwa, di ruang bawah tanahnya, tepat di sebelah istrinya, dia tidak mengenakan masker," beber McEnany.
Baca Juga: Mulai 31 Mei, Arab Saudi Akan Kembali Buka Seluruh Masjid di Luar Mekah
"Tetapi dia mengenakan masker di luar ketika dia menjauhkan diri secara sosial. Jadi saya berpikir bahwa ada perbedaan di sana," tandasnya.
Penggunaan masker kini tak hanya menjadi alat untuk melawan pandemi Covid-19. Bagi kedua calon Presiden, masker menjadi kampanye dan alat pertarungan politik menuju kursi Presiden Amerika Serikat.
New York Times melaporkan bahwa dua kandidat Presiden itu melakukan pendekatan yang sangat berbeda. Saat Biden taat menggunakan masker, Donald Trump memilih tindakan sebaliknya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?
-
Wujudkan Kampung Haji Indonesia, Danantara Akuisisi Hotel Dekat Ka'bah, Ikut Lelang Beli Lahan
-
Banyak Terjebak Praktik Ilegal, KemenPPPA: Korban Kekerasan Seksual Sulit Akses Aborsi Aman
-
Sejarah Baru, Iin Mutmainnah Dilantik Jadi Wali Kota Perempuan Pertama di Jakarta Sejak 2008
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional