Suara.com - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Yudi Purba Nugraha menyesalkan beras bantuan sosial untuk masyarakat terdampak Covid-19 yang dibagikan Dinas Sosial setempat tidak layak komsumsi karena berwarna kuning dan barbau.
"Dinas Sosial dan Perum Bulog OKU harus bertanggung-jawab atas masalah ini," tegas Yudi Purba Nugraha saat dikonfirmasi melalui telepon genggamnya di Baturaja, Sumatera Selatan, Rabu (28/5/2020).
Dia menegaskan, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil Perum Bulog OKU dan Dinas Sosial setempat terkait polemik salah satu paket sembako berupa beras yang diterima 20 ribu masyarakat OKU yang terdampak COVID 19 beberapa waktu lalu.
Pemanggilan ini, kata dia, agar masyarakat tidak salah persepsi terhadap Pemkab OKU karena terkait paket sembako yang dibagikan tersebut merupakan tanggungjawab Dinas Sosial OKU yang harus mengganti beras layak dikonsumsi.
"Kita lihat saja nanti kejadian ini apakah disengaja atau tidak itu akan terjawab setelah mereka kami panggil," katanya.
Sementara itu, menurut Feri salah seorang warga OKU secara terpisah mengaku sangat menyesalkan adanya beras tidak layak konsumsi yang dibagikan Bulog kepada masyarakat terdampak COVID-19 di wilayah itu.
"Sungguh tidak manusiawi sekali karena beras yang dibagikan kepada masyarakat ini layaknya makanan hewan," ungkapnya.
Kepala Dinas Sosial OKU, Syaiful Kamal sebelumnya membenarkan jika ada temuan beras yang disalurkan Bulog OKU kepada masyarakat terdampak COVID-19 diduga tidak layak konsumsi.
"Beras tersebut sudah ditukarkan dengan yang baru," ungkap Syaiful.
Baca Juga: Selama Pandemi Corona, Ada 38 Desa Belum tersentuh Bansos BLT Dana Desa
"Kami memang menunjuk Perum Bulog OKU untuk menyediakan 20 ribu paket sembako berupa beras sebanyak 10 kilogram untuk disalurkan kepada masyarakat yang terdampak COVID-19," ujarnya.
Sumber: Antara
Berita Terkait
-
2.000 Ojol di Jakarta Dapat Bansos Wabah Corona
-
Carut Marut Pembagian Bansos di Jember: Pak RT Pusing, Orang Miskin Kecewa
-
Berdesakan di Kantor Pos Bandung, Warga: Saya Pasrah, Soalnya Butuh Uang
-
41 Ribu Warga Bantul Akan Terima Bantuan Sosial APBD Provinsi Hingga Juni
-
Beras Busuk di Sembako Covid Pemkot Cilegon, Dinsos Akui Pakai Pihak Ketiga
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Babak Baru Kasus Pagar Laut Tangerang, Kades Kohod Arsin Cs Bakal Jalani Sidang Perdana Selasa Depan
-
Kronologi Kematian Mahasiswa UNG Usai Diksar Mapala: Permintaan Tolong Diabaikan, Kegiatan Ilegal
-
BNNK Tangerang Bakal Sasar Seluruh ASN Tes Urine Secara Acak, Ada Apa?
-
RUU Perlindungan dan Kesejahteraan Hewan Masuk Prolegnas 2026, DMFI: Momentum Sejarah!
-
DPR Kasih Warning Keras: Usut Tuntas Oknum TNI yang Aniaya Staf Zaskia Mecca
-
Prakiraan Cuaca BMKG 27 September 2025: Jakarta Hujan Sore, Bandung Adem Berawan
-
Terseret Drama Hoaks Ratna Sarumpaet, Tangis Nanik Deyang soal Kasus MBG Dicurigai Publik: Akting?
-
Sindir PSI Gagal Lolos Parlemen, Nasdem: Kami Senang 'Eks Kader Kami Dipakai'
-
Korban Kriminalisasi PT Position Minta Prabowo Bebaskan Mereka: Bapak Jadi Presiden karena Kami!
-
KPK Ungkap Mayoritas Biro Perjalanan Haji Bermasalah Berada di Pulau Jawa