Suara.com - Aksi mencuri perhatian ditunjukkan oleh sopir ojek online di tengah pandemi virus corona yang belum mereda. Kali ini, seorang sopir ojol tampak menggunakan pambatas atau sekat plastik yang dipasangkan di jaketnya.
Aksi tersebut kekinian viral di media sosial. Salah satunya ditunjukkan lewat uanggahan akun Instagram @newdramaojol.id, Kamis (28/5/2020).
Dalam foto yang beredar, tampak seorang sopir ojol yang mengenakan atribut identitasnya juga memakai masker dan sarung tangan berwarna putih.
Selain itu, ia menggendong pembatas yang terbuat dari plastik di balik punggungnya. Saat menaiki sepeda motor, pembatas itu menyerupai tameng yang digunakan untuk melindungi diri dari kontak fisik penumpang.
Melihat potret itu, warganet ramai berspekulasi bahwa cara sopir ojol tersebut merupakan sebuah strategi untuk menghadapi new normal yang santer digaungkan pemerintah demi memutus mata rantai penyebaran virus corona.
"New normal," tulis @newdramaojol.id seperti dikutip Suara.com.
Seperti diketahui, skenario new normal atau tatanan hidup baru kekinian tengah menjadi perbincangan lantaran hendak diterapkan di sejumlah daerah.
Meski begitu, tak sedikit warganet yang memprotes pemasangan pembatas plastik tersebut karena dianggap membahayakan.
Seperti akun @schatzi_n_albys yang mengatakan, "Kalau benar aplikator ngeluarin begini, bisa mikir gak kalo iyu gak aerodimanis dan membahayakan".
Baca Juga: Tunggu Perintah Anies, Rumah Ibadah Akan Dibuka Saat New Normal
"@grabid apa gak bahaya kalau terjadi kecelakaan, pecahannya itu hlo..bahan plat nomor (TNKB) aja berbahaya dan sekarang masih kontroversi," timpal @wisnupamungkas.
Adapun warganet lainnya menilai pembatas itu malah merepotkan penumpang yang memanfaatkan ojol.
"Bicara sama kang ojol makin belibet nih. Aswesweswe??? Iya bro, saya dari tadi pagi nariknya," kata @milrco.
"Kok keliatannya ribet ya min," kata @cfazry_12.
Sejak dibagikan, potret sopir ojol itu telah mendapat 4,7 ribu likes. Namun, hingga berita ini disusun belum didapat keterangan resmi dari pihak terkait mengenai pembatas plastik tersebut.
Berita Terkait
-
Soal New Normal, Arie Kriting : Istilah Boleh Berganti, Corona Tak Mau Tahu
-
Jelang New Normal, Bappenas Buat Protokol Covid Agar Warga Bisa Aman
-
Pemerintah Canangkan New Normal, Polres Sleman Lakukan Ini ke Masyarakat
-
Respons Pekerja soal New Normal: Banyak Rakyat Bisa Mati karena Virus
-
Masyarakat Sudah Pentahelix, Pemerintah Harus Satu Komando dan Konsisten
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta